Wednesday, December 18, 2013

Jadwal Kereta Api Tambahan Liburan Natal dan Tahun Baru 2014


Menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2014, jumlah penumpang kereta api mengalami peningkatan, terlihat dari telah habisnya tiket kereta api untuk berbagai jurusan, khususnya yang meninggalkan Ibu Kota. Menurut data yang penulis himpun dari Rencana Operasi Angkutan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 yang terdapat di situs web resmi PT Kereta Api Indonesia (Persero), masa angkutan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014 ditetapkan selama 17 hari, terhitung mulai tanggal 20 Desember 2013 sampai dengan 05 Januari 2014, dengan puncak angkutan diperkirakan terjadi pada tanggal 22, 25, 29 Desember 2013, dan 05 Januari 2014. Oleh sebab itu, guna meningkatkan daya angkut, PT KAI menyediakan layanan kereta api tambahan untuk beberapa tujuan.

Namun, tidak sebanyak pada hari raya Idul Fitri, kali ini PT KAI hanya menyediakan enam kereta api tambahan, terdiri dari dua kereta api kelas Eksekutif, satu kereta api kelas campuran Eksekutif dan Bisnis, serta tiga kereta api kelas Ekonomi. Untuk sementara ini, berikut daftar kereta api tambahan yang penulis berhasil himpun:

1.     Kereta api Argo Lawu Fakultatif Solobalapan (SLO)-Gambir (GMR) PP:
KA 7F SLO 10:00 GMR 18:37
KA 8F GMR 21:40 SLO 06:07
Dijalankan tanggal 20, 22, 24, dan 27 Desember 2013 (H-12, H-10, H-8, dan H-5 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 220-360 ribu (tarif tengah), Rp. 400-500 ribu (tarif penuh)
2.    Kereta api Argo Jati Tambahan Cirebon (CN)-Gambir (GMR) PP:
PLB 7006 GMR 08:10 CN 11:03
PLB 7009 CN 11:30 GMR 14:31
Dijalankan tanggal 21 dan 25 Desember 2013 (H-11 dan H-7 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 160-200 ribu (kelas Eksekutif)
3.    Kereta api Cirebon Ekspres Fakultatif Cirebon (CN)-Gambir (GMR) PP:
KA 47F CN 17:15 GMR 20:05
KA 48F GMR 20:40 CN 23:51
Dijalankan tanggal 20, 22, 27, dan 29 Desember 2013 (H-12, H-10, H-5, dan H-3 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 155-180 ribu (kelas Eksekutif), Rp. 130-155 ribu (kelas Bisnis)
4.    Kereta api Kertajaya Tambahan Surabaya Pasarturi (SBI)-Pasar Senen (PSE) PP:
PLB 7042 PSE 13:20 SBI 01:43
PLB 7043 SBI 17:20 PSE 06:47
Dijalankan tanggal 18 Desember 2013 s/d 05 Januari 2014 (H-14 s/d H+4 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 115 ribu (kelas Ekonomi AC)
5.    Kereta api Matarmaja Tambahan Malang (ML)-Pasar Senen (PSE) PP:
PLB 7045 ML 19:45 PSE 12:26
PLB 7046 PSE 17:12 ML 09:51
Dijalankan tanggal 18 Desember 2013 s/d 05 Januari 2014 (H-14 s/d H+4 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 130 ribu (kelas Ekonomi AC)
6.    Kereta api Bengawan Tambahan Solo Jebres (SK)-Pasar Senen (PSE) PP:
PLB 7061 SK 17:35 PSE 04:54
PLB 7062 PSE 17:10 SK 03:20
Dijalankan tanggal 18 Desember 2013 s/d 05 Januari 2014 (H-14 s/d H+4 Tahun Baru)
Tarif: Rp. 95 ribu (kelas Ekonomi AC)

Sedangkan untuk rute Bandung-Jakarta (Gambir) dan sebaliknya, rangkaian Kereta Api Argo Parahyangan Tambahan tetap dijalankan sebagaimana biasanya pada periode angkutan Natal-Tahun Baru, dengan jadwal sebagai berikut:

PLB 7001 BD 04:00 GMR 07:00
PLB 7002 GMR 07:20 BD 10:17
Dijalankan tiap hari Senin

PLB 7003 BD 09:00 JAKK 12:14 (tiba Gambir 12:00)
PLB 7004 JAKK 13:00 BD 16:28 (berangkat Gambir 13:15)
Dijalankan tiap hari Selasa-Minggu

Apabila di kemudian hari ada pengumuman terbaru mengenai tambahan kereta api, akan segera diinformasikan.

Monday, December 16, 2013

Penyesuaian Jadwal, KA Bangunkarta Diperpanjang hingga Surabaya



Mulai tanggal 17 Desember 2013, Kereta Api Bangunkarta mengalami penyesuaian jadwal. Dengan diubahnya jadwal kereta malam kelas Eksekutif ini, maka rute semula dari Jakarta menuju Jombang diperpanjang hingga Surabaya. Demikian pula untuk sebaliknya, kereta memulai perjalanan dari Surabaya, melewati Jombang hingga Jakarta.

Dengan diperpanjangnya rute KA Bangunkarta, maka pengguna kereta api rute Jakarta-Surabaya kini memiliki 6 alternatif kereta api kelas Eksekutif, di samping KA Argo Bromo Anggrek (pagi dan malam), KA Sembrani (malam), KA Gumarang (malam, campuran kelas Eksekutif dan Bisnis), serta KA Bima (malam, satu-satunya alternatif kereta yang melewati jalur Surabaya-Solo-Yogyakarta-Purwokerto-Cirebon-Jakarta). Perpanjangan rute ini juga memungkinkan pengguna kereta dari Mojokerto yang hendak bepergian ke Semarang, Pekalongan, atau Tegal (maupun sebaliknya) mendapatkan layanan kereta api langsung, di mana sebelumnya para penumpang harus terlebih dahulu menggunakan kereta menuju Surabaya atau Jombang terlebih dahulu, sebelum menyambung dengan kereta tujuan Semarang, Pekalongan, atau Tegal.

Berikut adalah tabel berisikan jadwal terbaru Kereta Api Bangunkarta:


Jadwal KA Bangunkarta Surabaya Gubeng-Jakarta Gambir


Jadwal KA Bangunkarta Jakarta Gambir-Surabaya Gubeng

Sunday, December 15, 2013

Sidomukti, Kereta Api Tambahan Penghubung Yogyakarta dengan Solo

Dari Yogyakarta dilaporkan, mulai tanggal 15 Desember 2013, pihak Daerah Operasi (DAOP) VI Yogyakarta menjalankan kereta api tambahan yang menghubungkan Yogyakarta dengan Solo. Adapun layanan kereta api tambahan ini akan dioperasikan pada masa libur Natal dan Tahun Baru, menggunakan rangkaian kereta api Senja Utama Solo kelas Bisnis AC. Tarif yang dipatok adalah Rp. 30.000,- per penumpang.

Kereta Api Sidomukti dijalankan dua kali dalam sehari, yaitu dengan jadwal keberangkatan masing-masing pukul 08:30 dan 12:00 dari Solobalapan, serta pukul 10:05 dan 13:45 dari Yogyakarta.

Dengan dijalankannya kereta api tambahan ini, maka penglaju antara Yogyakarta dan Solo memiliki alternatif tambahan perjalanan kereta api, di samping jadwal-jadwal kereta yang telah ada, seperti KRD Prambanan Ekspres, KRDE Sriwedari AC, KRD Sriwedari Tambahan non-AC, dan KRDI Madiun Jaya AC.

Berikut adalah tabel jadwal KA Sidomukti Solobalapan-Yogyakarta PP:


Jadwal KA Sidomukti Solobalapan-Yogyakarta
Jadwal KA Sidomukti Yogyakarta-Solobalapan


Tuesday, December 10, 2013

Evakuasi Selesai, Satu Jalur KA Serpong-Tanah Abang Sudah Dapat Dilewati KRL Commuter Line


Evakuasi kereta pertama (terdepan, nomor 7121) dari rangkaian KRL Commuter Line Serpong-Tanah Abang yang anjlok di dekat pintu perlintasan 57A Pondok Betung, Jakarta Selatan, telah berhasil dilakukan Selasa (10/12) dini hari tadi. Saat ini, satu dari kedua jalur, yang mengarah dari Tanah Abang menuju Serpong, telah dapat digunakan dengan batas kecepatan tertentu. Sedangkan jalur yang mengarah dari Serpong menuju Tanah Abang sampai berita ini diturunkan belum dapat digunakan, karena sedang dilakukan perbaikan rel dan kabel listrik aliran atas (LAA). Kereta pertama yang dapat melewati jalur di sekitar TKP adalah Kereta Api Krakatau dari Merak pada pukul 03:30 WIB. Kereta tersebut sempat tertahan di Stasiun Sudimara sejak Senin (09/12) siang akibat tertahan kecelakaan yang terjadi dua petak jalan didepannya.

Perkembangan terbaru yang berhasil saya himpun, KA 1119 (rangkaian TM 6125F) dari Serpong menuju Tanah Abang menjadi rangkaian KRL Commuter Line pertama yang dapat melewati perlintasan Pondok Betung sekitar pukul 8 pagi, menggunakan jalur yang seharusnya digunakan kereta dari arah Tanah Abang (sepur salah).

Korban tewas bertambah

Dari Rumah Sakit Fatmawati dikabarkan, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan antara KRL Commuter Line dengan truk angkutan BBM di Bintaro bertambah satu orang, sehingga total korban menjadi enam orang. Identitas keenam korban, yang seluruhnya berasal dari KA 1131, adalah sebagai berikut:

Darman Prasetyo, 25 tahun – masinis KA 1131
Agus Suroto – asisten masinis KA 1131
Sofyan Hadi, 21 tahun – teknisi KA 1131
Rosa Kesauliya, 73 tahun – penumpang KA 1131
Betty Ariyani, 56 tahun – penumpang KA 1131

Satu korban tewas lagi, hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Mengenai para korban

Bagian berikut ini saya coba himpun dari berbagai sumber.

Darman Prasetyo, masinis KA 1131 yang meninggal dalam kecelakaan di Bintaro, tercatat bekerja sebagai masinis KRL Jabodetabek sejak tahun 2011. Almarhum dikenal sebagai masinis yang disiplin dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahkan, menurut penuturan rekan dekatnya, almarhum pernah mendapat penghargaan di dalam lingkungan dinasnya, salah satunya pernah meraih juara I di bidang pendidikan masinis KRL. Darman Prasetyo meninggalkan seorang istri dan seorang anak laki-laki berusia dua tahun, yang berada di Tegal.

Sedangkan Sofyan Hadi, teknisi KA 1131 yang juga tewas dalam insiden tersebut, diketahui memiliki cita-cita menjadi masinis. Namun, baru tiga bulan menjalani pekerjaan di lingkungan perkeretaapian, ia meninggal dalam kecelakaan Senin (09/12) siang.

Rosa Kesauliya, salah satu penumpang KA 1131 yang tewas, merupakan seorang pensiunan perusahaan swasta yang dikenal aktif dalam kegiatan rohani di gereja tempat almarhumah beribadah.

Monday, December 09, 2013

Tabrakan KRL dengan Truk BBM di Bintaro



Senin, 09 Desember 2013, sekitar pukul 11:15 WIB, telah terjadi sebuah kecelakaan antara KRL Commuter Line (KA 1131, nomor rangkaian TM 7121F) jurusan Serpong-Tanah Abang dengan sebuah truk angkutan BBM milik Pertamina (nomor polisi B 9265 SEH) di perlintasan kereta api 57A Pondok Betung, Jakarta Selatan. Dari informasi yang berhasil saya himpun hingga saat ini, terdapat 4 korban tewas dan sekitar 80 korban luka-luka. Dari 4 korban yang meninggal dunia, dua di antaranya adalah cabin crew KA 1131, yaitu Sudarman Prasetyo (masinis) dan Sofyan Hadi (teknisi KA - asisten masinis). Sedangkan dua korban lainnya adalah penumpang yang berada dalam kereta khusus wanita, satu teridentifikasi sebagai Ny. Rosa (73 tahun) dan seorang lagi belum teridentifikasi. Seluruh jenazah direncanakan akan dibawa ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka dievakuasi ke berbagai rumah sakit, diantaranya RS dr. Suyoto (paling banyak), RS Internasional Bintaro, RS Fatmawati, RS IAIN, dan RS Pusat Pertamina.

Kejadian bermula saat sebuah truk pengangkut bahan bakar minyak milik Pertamina, yang saat itu mengangkut sejumlah 24 ribu liter BBM jenis premium, hendak melewati perlintasan 57 A Pondok Betung, Jakarta Selatan. Di saat yang berdekatan, datang KA 1131 dari arah Serpong menuju Tanah Abang. Belum diketahui apakah saat menyeberang truk mendadak mogok atau supir nekat menerobos perlintasan yang sedang ditutup. Akibatnya, kecelakaan tidak dapat dihindari. Truk angkutan BBM tertabrak, dan melintang di atas rel, menutupi rel di kedua arah. Tangki yang bocor menyebabkan 24 ribu liter BBM jenis premium tumpah, lalu kemudian terbakar. Kereta nomor 1 (7121) terguling sekitar 45 derajat ke sisi kanan arah laju kereta, dan sebagian dari bagian depan kereta, termasuk kabin masinis, terbakar. Kereta nomor 2 (7221) anjlok keluar rel, sedangkan sisa rangkaian KRL tetap berada di atas rel.

Hingga berita ini diturunkan, diketahui bahwa kiriman crane Kirow dari Bandung telah tiba di TKP, dan rangkaian kereta yang tidak anjlok telah dipisahkan dengan dua kereta lainnya yang anjlok. Namun, proses evakuasi kereta yang anjlok masih belum dapat dilaksanakan, karena menunggu evakuasi bangkai truk angkutan BBM terlebih dahulu, juga perbaikan track arah Serpong agar bisa digunakan kembali.

Akibat dari kecelakaan ini, seluruh perjalanan kereta lintas Serpong-Tanah Abang, termasuk KA Krakatau jurusan Merak-Kediri, terhenti di berbagai stasiun. Pihak PT KAI Daerah Operasi I Jakarta berharap salah satu dari kedua jalur kereta api dapat dioperasikan kembali malam ini. Lebih lanjut, dalam salah satu wawancara yang diadakan sebuah stasiun televisi swasta, pihak direksi PT KAI (Persero) menargetkan lalu lintas kereta api Serpong-Tanah Abang sudah dapat beroperasi di kedua arah pada Selasa pagi.

Untuk sementara ini, perjalanan KRL Commuter Line di jalur Serpong hanya bisa dilakukan di antara Stasiun Serpong dengan Stasiun Maja. Untuk calon penumpang dari Stasiun Tanah Abang maupun Stasiun Palmerah, dianjurkan mencari alternatif moda transportasi lainnya.

Demikian informasi yang dapat saya himpun saat ini, informasi terbaru akan saya update kembali secepatnya.

Friday, October 25, 2013

Penataran Ekspres, Kereta Ekonomi Cepat Penghubung Malang dengan Surabaya


Selama ini, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mengoperasikan kereta api ekonomi lokal Penataran untuk menghubungkan kota Malang dengan Surabaya. Dalam pengoperasiannya, kereta api lokal ini berhenti di setiap stasiun, sehingga membutuhkan waktu tempuh sekitar 3 jam untuk melakukan perjalanan diantara kedua kota tersebut.

Untuk meningkatkan kualitas operasional, mulai 01 November 2013 PT KAI akan meluncurkan produk baru dari kereta api jurusan Malang-Surabaya PP, yaitu Penataran Ekspres. Berbeda dengan Penataran reguler, kereta api baru ini hanya melakukan pemberhentian di stasiun tertentu saja, sehingga menyingkat waktu tempuh menjadi hanya 2 jam saja. Selain itu, berbeda dengan ketentuan daya angkut KA Penataran yang mencapai 150%, maka pada KA Penataran Ekspres daya angkut penumpang dibatasi sesuai dengan jumlah kursi yang tersedia, sehingga setiap penumpang dipastikan mendapatkan tempat duduk.

Berikut adalah jadwal kereta api Penataran Ekspres, yang mulai berlaku per tanggal 01 November 2013:

Rute Malang-Surabaya Gubeng:

PLB 7110 Malang 04:35 Surabaya Gubeng 06:35
PLB 7112 Malang 09:50 Surabaya Gubeng 11:55
PLB 7114 Malang 15:10 Surabaya Gubeng 17:10

Rute Surabaya Gubeng-Malang:

PLB 7109 Surabaya Gubeng 07:10 Malang 09:15
PLB 7111 Surabaya Gubeng 12:25 Malang 14:30
PLB 7113 Surabaya Gubeng 17:45 Malang 19:57

Baik untuk perjalanan dari Malang maupun sebaliknya, Penataran Ekspres hanya berhenti di Stasiun Lawang, Stasiun Sidoarjo, Stasiun Waru, dan Stasiun Wonokromo. Harga tiket untuk satu penumpang dibanderol pada angka Rp. 20.000,- untuk periode promosi tanggal 01 November sampai dengan 31 Desember 2013, sedangkan per tanggal 01 Januari 2014 harga per orangnya akan naik menjadi Rp. 25.000,-. Pemesanan tiket dapat dilakukan paling cepat 7 hari sebelum keberangkatan (H-7) di loket stasiun online yang dilintasi jalur KA Penataran Ekspres (wilayah Daerah Operasi VIII Surabaya).

Wednesday, October 02, 2013

Perubahan Jadwal Kereta Api Argo Parahyangan per 28 September 2013

Terhitung mulai tanggal 28 September yang lalu, Kereta Api Argo Parahyangan relasi Bandung-Jakarta PP mengalami penyesuaian jadwal. Adapun penyesuaian tersebut termasuk perpanjangan rute dari Stasiun Gambir hingga Stasiun Jakarta Kota, juga penambahan pemberhentian di Stasiun Bekasi untuk beberapa perjalanan kereta api.

Untuk perjalanan kereta api yang diperpanjang hingga Stasiun Jakarta Kota, dari arah Bandung, adalah kereta dengan nomor perjalanan 29 (jadwal keberangkatan pukul 19:50) dan kereta tambahan dengan nomor perjalanan 7003 (jadwal keberangkatan pukul 09:00). Sebaliknya, terdapat pula dua perjalanan Argo Parahyangan yang berangkat dari Stasiun Jakarta Kota, yaitu kereta dengan nomor perjalanan 20 (jadwal keberangkatan pukul 05:30) dan kereta tambahan dengan nomor perjalanan 7004 (jadwal keberangkatan pukul 13:00).

Berikut adalah jadwal terbaru KA Argo Parahyangan secara lengkap, yang terdapat di customer service Stasiun Bandung:

Jadwal baru KA Argo Parahyangan (Bandung-Jakarta)
Jadwal baru KA Argo Parahyangan (Jakarta-Bandung)
Selain itu, berikut adalah jadwal kereta api yang berhenti di Stasiun Bekasi:
  1. Dari Bandung:
    1. KA 19: berjalan langsung
    2. KA 21: berhenti
    3. KA 7003 (tambahan): berhenti
    4. KA 23: berhenti
    5. KA 25: berjalan langsung
    6. KA 27: berjalan langsung
    7. KA 29: berhenti
  2. Dari Jakarta:
    1. KA 20: berhenti (berangkat Bekasi 06:11)
    2. KA 22: berhenti (berangkat Bekasi 08:46)
    3. KA 24: berjalan langsung
    4. KA 7004 (tambahan): berhenti (berangkat Bekasi 13:41)
    5. KA 26: berjalan langsung
    6. KA 28: berjalan langsung
    7. KA 30: berhenti (berangkat Bekasi 20:06)
Sekian informasi yang dapat saya berikan saat ini, semoga bermanfaat...

Monday, September 30, 2013

Tiket Kereta Api Kini Dilengkapi QR Code


Dalam melakukan suatu perjalanan dengan moda transportasi umum apapun, tiket menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap penumpang. Tanpa tiket, tentunya petugas yang berwenang akan menurunkan penumpang tersebut dalam kesempatan pertama, atau saat dilakukan pemeriksaan, penumpang tidak diperbolehkan masuk ke dalam kendaraan.

Adapun cara pemeriksaan tiket dapat dilakukan dengan cara-cara yang berbeda. Ada yang cukup dengan menyobek tiket, ada pula dengan cara membubuhkan cap, ada juga dengan cara melubangi tiket, dan ada juga dengan cara memindai barcode yang terdapat pada lembaran tiket. Untuk pemeriksaan tiket kereta api di Indonesia, tentunya sudah familiar dengan cara-cara seperti pemeriksaan oleh petugas di pintu masuk, dengan cara memeriksa kartu identitas lalu memberi cap “telah diperiksa” pada tiket, kemudian dalam perjalanan, kondektur datang untuk melubangi lembaran tiket yang sama.

Beberapa hari terakhir ini, PT. Kereta Api Indonesia mencoba menerapkan sistem pemeriksaan tiket yang baru. Prosedurnya kurang lebih masih sama, terdiri dari tahap pemeriksaan identitas di pintu masuk stasiun dan tahap pemeriksaan tiket di dalam kereta. Hanya saja proses “pengesahan” tiket tersebut berubah. Pada tiket cetakan terbaru, di samping nomor tiket yang terdapat di pojok kanan atas lembaran tiket, kini terdapat QR code.

Fungsi dari QR code ini adalah menyimpan data tiket sebagaimana yang tertera pada lembaran tiket yang dimiliki penumpang dengan manifest yang dimiliki PT. KAI, dalam hal ini petugas pemeriksa tiket di stasiun dan petugas yang bertugas di dalam kereta, yaitu kondektur dan customer service on train yang bertugas memegang data manifest on-board. Pada saat tiket diperiksa, petugas hanya perlu memindai kode yang ada di tiket tanpa perlu membubuhkan cap ataupun melubangi tiket.

Satu hal yang perlu diperhatikan, kartu identitas yang ditunjukkan saat pemeriksaan harus sama dengan kartu identitas yang digunakan saat pemesanan tiket, karena pada saat pemeriksaan tidak hanya nama yang akan dicocokkan, tetapi juga nomor identitas sesuai hasil pindaian saat tiket diperiksa. Pada lembaran tiket juga akan dituliskan nomor identitas, yaitu di bagian pojok kiri bawah tiket, di samping tulisan kategori penumpang (umum/anak/lansia/lainnya).

Secara bertahap, tiket yang dilengkapi dengan QR code beserta alat pemindai telah tersedia di beberapa stasiun besar, seperti yang telah saya lihat di Stasiun Bandung dan Stasiun Gambir beberapa hari yang lalu. Tetapi, karena baru diperkenalkan, maka pemindaian tiket baru dilakukan pada pemeriksaan identitas di pintu masuk stasiun. Bahkan, saat saya berangkat dari Gambir tanggal 26 September yang lalu, mesin pemindai belum digunakan oleh petugas yang memeriksa tiket saya.

Berikut beberapa foto tampilan model tiket yang dilengkapi QR code:




Perbedaan antara tiket lama (tengah) dan baru (bawah), yang telah dilengkapi dengan QR code

Wednesday, September 25, 2013

"Semangat Pemuda 28", Program Diskon Tiket Kereta Api untuk Pemuda

Dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober mendatang, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menjalankan program promosi tiket kereta api, yang dinamakan "Semangat Pemuda 28". Sesuai dengan tema yang diusung, lewat program ini PT KAI memberikan potongan harga sebesar 28% bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin bepergian menggunakan kereta api. Program ini berlaku pada periode 1-31 Oktober 2013.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dapat dilihat di bawah ini:

1. Penumpang berusia maksimal 28 tahun
2. Tiket yang diberi potongan adalah tiket kereta api komersial (Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC nonsubsidi)
3. Pemesanan hanya dapat dilakukan di loket pemesanan stasiun
4. Pada saat pemesanan, calon penumpang melampirkan identitas pribadi disertai fotocopy kartu pelajar/mahasiswa yang berlaku

Sebagai ilustrasi, untuk tiket Argo Parahyangan Jakarta-Bandung, yang tarif normalnya mencapai Rp. 80.000,- setelah mendapat potongan menjadi Rp. 57.600,-. Lalu, untuk perjalanan Jakarta-Yogyakarta/Solo, harga satu tiket Argo Lawu yang biasanya mencapai Rp. 270.000,- menjadi Rp. 194.400,- setelah didiskon. Selain itu, untuk perjalanan Jakarta-Surabaya menggunakan Argo Bromo Anggrek, cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 230.400,- dari yang biasanya mencapai Rp. 320.000,-.

Perkiraan harga di atas adalah berdasarkan tarif subclass tengah untuk keberangkatan tanggal 28 Oktober 2013 sesuai dengan yang ditampilkan di website PT KAI.

Berminat? Selamat memesan!

Tuesday, September 24, 2013

16 Tahun Argo Bromo Anggrek - Ulasan Singkat

Tepat 16 tahun yang lalu, pada tanggal 24 September 1997, sebuah produk kereta api baru kembali diluncurkan di Indonesia. Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) - sebutan PT. KAI saat itu - memperkenalkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek, melayani rute Jakarta (Gambir)-Surabaya (Pasar Turi) via Semarang, melewati jalur utara.





Kereta Api Argo Bromo Anggrek berangkat dari Stasiun Gambir (sumber: Railpictures.net)

Dilihat dari namanya, tentu sudah tidak asing lagi. Ya, kereta ini merupakan produk pengembangan dari Kereta Api Argo Bromo, yang adalah salah satu dari dua kereta kelas Eksekutif yang menyandang gelar 'Argo' bersama dengan Argo Gede. Kereta Api Argo Bromo diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995, menyambut peringatan Hari Teknologi Indonesia tanggal 12 Agustus 1995, dan menjelang peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka tanggal 17 Agustus 1995.

Dua tahun berselang, pada tanggal 24 September 1997, PERUMKA menambahkan alternatif baru untuk perjalanan relasi Jakarta-Surabaya dan sebaliknya, dengan meluncurkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan 3 set kereta kelas Eksekutif Argo yang berbeda dari yang pernah ada saat itu. Masing-masing set terdiri dari 8 kereta kelas Eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit listrik. Seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek menggunakan bogie K9 bolsterless, dan dilengkapi air suspension, untuk memberikan kenyamanan lebih dibandingkan pendahulunya, Argo Bromo, yang menggunakan bogie K8 tanpa air suspension. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pada kereta pembangkit Argo Bromo Anggrek, yaitu dilengkapi peralatan yang memungkinkan pengoperasian sistem suspensi udara yang ada. Tampilan eksteriornya pun diberi nuansa putih-merah muda, dengan tulisan "Argo Bromo Anggrek" di dekat pintu. Nuansa ini berbeda dengan sentuhan warna putih dan garis abu-abu yang menjadi corak kereta kelas Eksekutif Argo saat itu.


Corak putih-merah muda yang menjadi ciri khas rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Selain faktor teknis, kereta ini mulanya terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Eksekutif reguler (K1) dan kelas Eksekutif spesial (KZ). Kereta kelas spesial yang ditawarkan dalam perjalanan Argo Bromo Anggrek berbeda dengan kereta kelas spesial dalam perjalanan Argo Bromo. Dengan konfigurasi tempat duduk 2-2, kursi kereta kelas spesial ini dibalut dengan bahan kulit dan memiliki lebar yang lebih luas dibandingkan kursi kereta kelas Eksekutif reguler. Selain itu, kereta kelas spesial ini dilengkapi leg rest dan beberapa unit komputer, sehingga penumpang dapat mengakses Internet selama perjalanan berlangsung. Sedangkan untuk fasilitas yang tersedia pada kereta kelas Eksekutif reguler, terdapat 50 tempat duduk (13 baris) berbalut bahan beludru, yang seluruhnya juga dilengkapi dengan leg rest.


Interior kelas Eksekutif spesial (KZ) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)


Interior kelas Eksekutif reguler (K1) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Pada saat peluncurannya, Argo Bromo Anggrek ditargetkan dapat melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya (dan sebaliknya) dalam waktu 8,5 jam, lebih cepat dari yang ditargetkan untuk perjalanan Argo Bromo. Oleh sebab itu, Argo Bromo Anggrek mendapatkan kode JS-852, yang memiliki arti Jakarta-Surabaya 8,5 jam dan kereta diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 52 tahun. Untuk memenuhi target waktu tempuh tersebut, maka rangkaian Argo Bromo Anggrek dipasangkan dengan lokomotif seri CC 203 (GE U20C) produksi GE Locomotive Indonesia (Madiun), yang dapat dipacu hingga kecepatan 120 km/h. Walaupun pada saat itu teknologi belum secanggih saat ini (persinyalan mekanik, jalur tunggal/single track di hampir seluruh jalur yang ditempuh), namun ketepatan waktu Argo Bromo Anggrek saat itu dapat diandalkan. Dengan harga tiket yang terjangkau, penumpang dimanjakan seperti sedang berada dalam hotel berjalan. Semua ini sejalan dengan standar TOP 21 yang diterapkan PERUMKA, yang dapat disimpulkan dengan tiga kata: cepat, aman, dan nyaman.


Kereta Api Argo Bromo Anggrek ditarik lokomotif nomor seri CC 203 19 (sumber: Railpictures.net)

Seiring perkembangan waktu, tingginya minat penumpang untuk menggunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek secara perlahan menurunkan tingkat okupansi Kereta Api Argo Bromo, hingga akhirnya layanan Argo Bromo dihentikan. Sejak saat itu, perjalanan kereta api kelas Eksekutif rute Jakarta-Surabaya via Semarang (jalur utara) tinggal menyisakan Argo Bromo Anggrek (pagi dan malam) dan Sembrani (malam), serta Gumarang (malam, campuran kelas Eksekutif dan Bisnis). Sedangkan rangkaian yang dahulu digunakan Argo Bromo, kini dialihkan untuk melayani Kereta Api Bima relasi Jakarta-Surabaya via Yogyakarta (jalur selatan).

Sejak peluncurannya 16 tahun silam, Kereta Api Argo Bromo Anggrek menjadi primadona perkeretaapian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kemewahan dan kecanggihan rangkaiannya, juga statusnya dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang menempati urutan teratas (nomor perjalanan KA 1 sampai 4). Sayangnya, rangkaian kereta api yang sedemikian canggihnya ternyata kurang bersahabat dengan kondisi jalur kereta api di Indonesia. Sejak tahun 1997, rangkaian dengan bogie bolsterless ini tidak jarang mengalami insiden anjlokan. Bahkan, ketika rangkaian Argo Bromo Anggrek anjlok saat dilangsir di Stasiun Manggarai, 30 Juli 2010 yang lalu, Menteri Perhubungan saat itu, Freddy Numberi, langsung menginstruksikan pihak PT. KAI untuk menarik (grounding) seluruh rangkaian yang sejenis, yang saat itu digunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan Kereta Api Argo Sindoro (Jakarta-Semarang). Sejak perintah tersebut diturunkan, PT. Industri Kereta Api (INKA) Madiun selaku pembuat rangkaian melakukan perbaikan besar-besaran. Akhirnya, menyambut arus mudik Lebaran 2011 yang lalu, rangkaian Argo Bromo Anggrek kembali diluncurkan dengan penampilan yang baru (facelift). Rangkaian Argo Bromo Anggrek saat ini mengusung tema "Go Green", hal itu dapat dilihat dari tampilan eksterior rangkaian yang kini bernuansa putih-hijau dengan tulisan "Go Green", dan toilet yang ramah lingkungan. Sayangnya, leg rest kini tidak lagi tersedia pada rangkaian Argo Bromo Anggrek "Go Green".



Tampilan eksterior dan interior Argo Bromo Anggrek "Go Green" (sumber: Google Images)

Perkembangan livery

Dalam kurun waktu 16 tahun pengoperasiannya, rangkaian Argo Bromo Anggrek pernah menggunakan empat jenis livery/corak rangkaian. Corak pertama, yang digunakan mulai tahun 1997, adalah corak putih dengan garis merah muda yang mengelilingi deretan jendela kereta. Corak kedua mengganti garis merah muda dengan garis-garis ungu yang diletakkan di bawah jendela. Corak ini tidak digunakan pada seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek hingga ditarik tahun 2010. Corak ketiga, yang diperkenalkan seiring dengan pengoperasian kembali rangkaian Argo Bromo Anggrek, adalah corak putih dengan garis hijau di bawah jendela, dan tulisan "Go Green" serta sehelai daun di samping pintu.






Dari atas ke bawah: corak putih-merah muda, putih-ungu, dan putih-hijau yang pernah terdapat pada rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images dan Flickr)

Selain ketiga corak tersebut, terdapat pula corak berwarna putih-biru. Corak ini hanya pernah terdapat pada salah satu unit kereta makan KA Argo Bromo Anggrek, dengan nomor seri M1-97903 (Dipo Kereta SBI).




M1-97903, sewaktu menggunakan livery putih-biru (sumber: Wikimedia)

Jadwal kereta api

Sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA 2013), berikut jadwal kereta api Argo Bromo Anggrek, yang saya ambil dari e-book jadwal kereta api 2013 yang dirilis oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero):


Jadwal KA Argo Bromo Anggrek menurut GAPEKA 2013 (sumber: PT KAI)

Sekian ulasan yang dapat saya susun bertepatan dengan peringatan 16 tahun pengoperasian Kereta Api Argo Bromo Anggrek, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Adapun arsip foto yang saya unggah berasal dari berbagai sumber, karena saya sendiri belum berkesempatan mendokumentasikan rangkaian Argo Bromo Anggrek, baik sebelum maupun sesudah facelift. Sekian dan terima kasih.

Saturday, September 21, 2013

Ciremai Ekspres, Penghubung Cirebon dengan Bandung

Menyambut Hari Kereta Api Indonesia ke-68 yang jatuh pada tanggal 28 September 2013, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah terlebih dahulu memberikan kejutan dengan menjual 68 ribu tiket dengan harga promosi berkisar mulai dari Rp. 15.000,- sampai Rp. 100.000,- untuk perjalanan periode bulan September 2013.

Kali ini, PT KAI telah memutuskan untuk meluncurkan satu rangkaian kereta untuk menambah alternatif perjalanan rute Bandung-Cirebon dan sebaliknya. Adalah Ciremai Ekspres, nama yang dipilih untuk rangkaian kereta campuran kelas Eksekutif dan Ekonomi AC tersebut. Rencananya, kereta ini akan diresmikan bertepatan dengan Hari Kereta Api Indonesia, yaitu pada tanggal 28 September 2013.

Bersamaan dengan diluncurkannya Kereta Api Ciremai Ekspres, PT KAI menjual tiket untuk kereta api ini dengan tarif promosi yang berlaku untuk perjalanan periode 28 September-31 Oktober 2013, yaitu sebesar Rp. 90.000,- untuk tiket kelas Eksekutif dan Rp. 50.000,- untuk tiket kelas Ekonomi AC. Walaupun belum terdapat rilis resmi melalui akun resmi jejaring sosial Twitter @KAI121, namun sejak dini hari tadi (tanggal 21 pukul 00:00), pemesanan sudah dapat dilayani melalui laman resmi PT KAI (http://tiket.kereta-api.co.id/) ataupun melalui laman/aplikasi smartphone yang ditawarkan mitra resmi lainnya.

Dari laman resmi tersebut, berikut jadwal lengkap KA Ciremai Ekspres yang berhasil saya himpun:

1) Cirebon - Bandung



2) Bandung - Cirebon