Monday, September 30, 2013

Tiket Kereta Api Kini Dilengkapi QR Code


Dalam melakukan suatu perjalanan dengan moda transportasi umum apapun, tiket menjadi salah satu hal penting yang harus dimiliki setiap penumpang. Tanpa tiket, tentunya petugas yang berwenang akan menurunkan penumpang tersebut dalam kesempatan pertama, atau saat dilakukan pemeriksaan, penumpang tidak diperbolehkan masuk ke dalam kendaraan.

Adapun cara pemeriksaan tiket dapat dilakukan dengan cara-cara yang berbeda. Ada yang cukup dengan menyobek tiket, ada pula dengan cara membubuhkan cap, ada juga dengan cara melubangi tiket, dan ada juga dengan cara memindai barcode yang terdapat pada lembaran tiket. Untuk pemeriksaan tiket kereta api di Indonesia, tentunya sudah familiar dengan cara-cara seperti pemeriksaan oleh petugas di pintu masuk, dengan cara memeriksa kartu identitas lalu memberi cap “telah diperiksa” pada tiket, kemudian dalam perjalanan, kondektur datang untuk melubangi lembaran tiket yang sama.

Beberapa hari terakhir ini, PT. Kereta Api Indonesia mencoba menerapkan sistem pemeriksaan tiket yang baru. Prosedurnya kurang lebih masih sama, terdiri dari tahap pemeriksaan identitas di pintu masuk stasiun dan tahap pemeriksaan tiket di dalam kereta. Hanya saja proses “pengesahan” tiket tersebut berubah. Pada tiket cetakan terbaru, di samping nomor tiket yang terdapat di pojok kanan atas lembaran tiket, kini terdapat QR code.

Fungsi dari QR code ini adalah menyimpan data tiket sebagaimana yang tertera pada lembaran tiket yang dimiliki penumpang dengan manifest yang dimiliki PT. KAI, dalam hal ini petugas pemeriksa tiket di stasiun dan petugas yang bertugas di dalam kereta, yaitu kondektur dan customer service on train yang bertugas memegang data manifest on-board. Pada saat tiket diperiksa, petugas hanya perlu memindai kode yang ada di tiket tanpa perlu membubuhkan cap ataupun melubangi tiket.

Satu hal yang perlu diperhatikan, kartu identitas yang ditunjukkan saat pemeriksaan harus sama dengan kartu identitas yang digunakan saat pemesanan tiket, karena pada saat pemeriksaan tidak hanya nama yang akan dicocokkan, tetapi juga nomor identitas sesuai hasil pindaian saat tiket diperiksa. Pada lembaran tiket juga akan dituliskan nomor identitas, yaitu di bagian pojok kiri bawah tiket, di samping tulisan kategori penumpang (umum/anak/lansia/lainnya).

Secara bertahap, tiket yang dilengkapi dengan QR code beserta alat pemindai telah tersedia di beberapa stasiun besar, seperti yang telah saya lihat di Stasiun Bandung dan Stasiun Gambir beberapa hari yang lalu. Tetapi, karena baru diperkenalkan, maka pemindaian tiket baru dilakukan pada pemeriksaan identitas di pintu masuk stasiun. Bahkan, saat saya berangkat dari Gambir tanggal 26 September yang lalu, mesin pemindai belum digunakan oleh petugas yang memeriksa tiket saya.

Berikut beberapa foto tampilan model tiket yang dilengkapi QR code:




Perbedaan antara tiket lama (tengah) dan baru (bawah), yang telah dilengkapi dengan QR code

Wednesday, September 25, 2013

"Semangat Pemuda 28", Program Diskon Tiket Kereta Api untuk Pemuda

Dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober mendatang, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) kembali menjalankan program promosi tiket kereta api, yang dinamakan "Semangat Pemuda 28". Sesuai dengan tema yang diusung, lewat program ini PT KAI memberikan potongan harga sebesar 28% bagi para pelajar dan mahasiswa yang ingin bepergian menggunakan kereta api. Program ini berlaku pada periode 1-31 Oktober 2013.

Adapun syarat dan ketentuan yang berlaku dapat dilihat di bawah ini:

1. Penumpang berusia maksimal 28 tahun
2. Tiket yang diberi potongan adalah tiket kereta api komersial (Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC nonsubsidi)
3. Pemesanan hanya dapat dilakukan di loket pemesanan stasiun
4. Pada saat pemesanan, calon penumpang melampirkan identitas pribadi disertai fotocopy kartu pelajar/mahasiswa yang berlaku

Sebagai ilustrasi, untuk tiket Argo Parahyangan Jakarta-Bandung, yang tarif normalnya mencapai Rp. 80.000,- setelah mendapat potongan menjadi Rp. 57.600,-. Lalu, untuk perjalanan Jakarta-Yogyakarta/Solo, harga satu tiket Argo Lawu yang biasanya mencapai Rp. 270.000,- menjadi Rp. 194.400,- setelah didiskon. Selain itu, untuk perjalanan Jakarta-Surabaya menggunakan Argo Bromo Anggrek, cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 230.400,- dari yang biasanya mencapai Rp. 320.000,-.

Perkiraan harga di atas adalah berdasarkan tarif subclass tengah untuk keberangkatan tanggal 28 Oktober 2013 sesuai dengan yang ditampilkan di website PT KAI.

Berminat? Selamat memesan!

Tuesday, September 24, 2013

16 Tahun Argo Bromo Anggrek - Ulasan Singkat

Tepat 16 tahun yang lalu, pada tanggal 24 September 1997, sebuah produk kereta api baru kembali diluncurkan di Indonesia. Perusahaan Umum Kereta Api (PERUMKA) - sebutan PT. KAI saat itu - memperkenalkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek, melayani rute Jakarta (Gambir)-Surabaya (Pasar Turi) via Semarang, melewati jalur utara.





Kereta Api Argo Bromo Anggrek berangkat dari Stasiun Gambir (sumber: Railpictures.net)

Dilihat dari namanya, tentu sudah tidak asing lagi. Ya, kereta ini merupakan produk pengembangan dari Kereta Api Argo Bromo, yang adalah salah satu dari dua kereta kelas Eksekutif yang menyandang gelar 'Argo' bersama dengan Argo Gede. Kereta Api Argo Bromo diluncurkan pada tanggal 31 Juli 1995, menyambut peringatan Hari Teknologi Indonesia tanggal 12 Agustus 1995, dan menjelang peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka tanggal 17 Agustus 1995.

Dua tahun berselang, pada tanggal 24 September 1997, PERUMKA menambahkan alternatif baru untuk perjalanan relasi Jakarta-Surabaya dan sebaliknya, dengan meluncurkan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dengan 3 set kereta kelas Eksekutif Argo yang berbeda dari yang pernah ada saat itu. Masing-masing set terdiri dari 8 kereta kelas Eksekutif, 1 kereta makan, dan 1 kereta pembangkit listrik. Seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek menggunakan bogie K9 bolsterless, dan dilengkapi air suspension, untuk memberikan kenyamanan lebih dibandingkan pendahulunya, Argo Bromo, yang menggunakan bogie K8 tanpa air suspension. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pada kereta pembangkit Argo Bromo Anggrek, yaitu dilengkapi peralatan yang memungkinkan pengoperasian sistem suspensi udara yang ada. Tampilan eksteriornya pun diberi nuansa putih-merah muda, dengan tulisan "Argo Bromo Anggrek" di dekat pintu. Nuansa ini berbeda dengan sentuhan warna putih dan garis abu-abu yang menjadi corak kereta kelas Eksekutif Argo saat itu.


Corak putih-merah muda yang menjadi ciri khas rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Selain faktor teknis, kereta ini mulanya terdiri dari dua kelas, yaitu kelas Eksekutif reguler (K1) dan kelas Eksekutif spesial (KZ). Kereta kelas spesial yang ditawarkan dalam perjalanan Argo Bromo Anggrek berbeda dengan kereta kelas spesial dalam perjalanan Argo Bromo. Dengan konfigurasi tempat duduk 2-2, kursi kereta kelas spesial ini dibalut dengan bahan kulit dan memiliki lebar yang lebih luas dibandingkan kursi kereta kelas Eksekutif reguler. Selain itu, kereta kelas spesial ini dilengkapi leg rest dan beberapa unit komputer, sehingga penumpang dapat mengakses Internet selama perjalanan berlangsung. Sedangkan untuk fasilitas yang tersedia pada kereta kelas Eksekutif reguler, terdapat 50 tempat duduk (13 baris) berbalut bahan beludru, yang seluruhnya juga dilengkapi dengan leg rest.


Interior kelas Eksekutif spesial (KZ) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)


Interior kelas Eksekutif reguler (K1) Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images)

Pada saat peluncurannya, Argo Bromo Anggrek ditargetkan dapat melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya (dan sebaliknya) dalam waktu 8,5 jam, lebih cepat dari yang ditargetkan untuk perjalanan Argo Bromo. Oleh sebab itu, Argo Bromo Anggrek mendapatkan kode JS-852, yang memiliki arti Jakarta-Surabaya 8,5 jam dan kereta diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 52 tahun. Untuk memenuhi target waktu tempuh tersebut, maka rangkaian Argo Bromo Anggrek dipasangkan dengan lokomotif seri CC 203 (GE U20C) produksi GE Locomotive Indonesia (Madiun), yang dapat dipacu hingga kecepatan 120 km/h. Walaupun pada saat itu teknologi belum secanggih saat ini (persinyalan mekanik, jalur tunggal/single track di hampir seluruh jalur yang ditempuh), namun ketepatan waktu Argo Bromo Anggrek saat itu dapat diandalkan. Dengan harga tiket yang terjangkau, penumpang dimanjakan seperti sedang berada dalam hotel berjalan. Semua ini sejalan dengan standar TOP 21 yang diterapkan PERUMKA, yang dapat disimpulkan dengan tiga kata: cepat, aman, dan nyaman.


Kereta Api Argo Bromo Anggrek ditarik lokomotif nomor seri CC 203 19 (sumber: Railpictures.net)

Seiring perkembangan waktu, tingginya minat penumpang untuk menggunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek secara perlahan menurunkan tingkat okupansi Kereta Api Argo Bromo, hingga akhirnya layanan Argo Bromo dihentikan. Sejak saat itu, perjalanan kereta api kelas Eksekutif rute Jakarta-Surabaya via Semarang (jalur utara) tinggal menyisakan Argo Bromo Anggrek (pagi dan malam) dan Sembrani (malam), serta Gumarang (malam, campuran kelas Eksekutif dan Bisnis). Sedangkan rangkaian yang dahulu digunakan Argo Bromo, kini dialihkan untuk melayani Kereta Api Bima relasi Jakarta-Surabaya via Yogyakarta (jalur selatan).

Sejak peluncurannya 16 tahun silam, Kereta Api Argo Bromo Anggrek menjadi primadona perkeretaapian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kemewahan dan kecanggihan rangkaiannya, juga statusnya dalam Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang menempati urutan teratas (nomor perjalanan KA 1 sampai 4). Sayangnya, rangkaian kereta api yang sedemikian canggihnya ternyata kurang bersahabat dengan kondisi jalur kereta api di Indonesia. Sejak tahun 1997, rangkaian dengan bogie bolsterless ini tidak jarang mengalami insiden anjlokan. Bahkan, ketika rangkaian Argo Bromo Anggrek anjlok saat dilangsir di Stasiun Manggarai, 30 Juli 2010 yang lalu, Menteri Perhubungan saat itu, Freddy Numberi, langsung menginstruksikan pihak PT. KAI untuk menarik (grounding) seluruh rangkaian yang sejenis, yang saat itu digunakan Kereta Api Argo Bromo Anggrek dan Kereta Api Argo Sindoro (Jakarta-Semarang). Sejak perintah tersebut diturunkan, PT. Industri Kereta Api (INKA) Madiun selaku pembuat rangkaian melakukan perbaikan besar-besaran. Akhirnya, menyambut arus mudik Lebaran 2011 yang lalu, rangkaian Argo Bromo Anggrek kembali diluncurkan dengan penampilan yang baru (facelift). Rangkaian Argo Bromo Anggrek saat ini mengusung tema "Go Green", hal itu dapat dilihat dari tampilan eksterior rangkaian yang kini bernuansa putih-hijau dengan tulisan "Go Green", dan toilet yang ramah lingkungan. Sayangnya, leg rest kini tidak lagi tersedia pada rangkaian Argo Bromo Anggrek "Go Green".



Tampilan eksterior dan interior Argo Bromo Anggrek "Go Green" (sumber: Google Images)

Perkembangan livery

Dalam kurun waktu 16 tahun pengoperasiannya, rangkaian Argo Bromo Anggrek pernah menggunakan empat jenis livery/corak rangkaian. Corak pertama, yang digunakan mulai tahun 1997, adalah corak putih dengan garis merah muda yang mengelilingi deretan jendela kereta. Corak kedua mengganti garis merah muda dengan garis-garis ungu yang diletakkan di bawah jendela. Corak ini tidak digunakan pada seluruh rangkaian Argo Bromo Anggrek hingga ditarik tahun 2010. Corak ketiga, yang diperkenalkan seiring dengan pengoperasian kembali rangkaian Argo Bromo Anggrek, adalah corak putih dengan garis hijau di bawah jendela, dan tulisan "Go Green" serta sehelai daun di samping pintu.






Dari atas ke bawah: corak putih-merah muda, putih-ungu, dan putih-hijau yang pernah terdapat pada rangkaian Argo Bromo Anggrek (sumber: Google Images dan Flickr)

Selain ketiga corak tersebut, terdapat pula corak berwarna putih-biru. Corak ini hanya pernah terdapat pada salah satu unit kereta makan KA Argo Bromo Anggrek, dengan nomor seri M1-97903 (Dipo Kereta SBI).




M1-97903, sewaktu menggunakan livery putih-biru (sumber: Wikimedia)

Jadwal kereta api

Sesuai dengan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA 2013), berikut jadwal kereta api Argo Bromo Anggrek, yang saya ambil dari e-book jadwal kereta api 2013 yang dirilis oleh PT. Kereta Api Indonesia (Persero):


Jadwal KA Argo Bromo Anggrek menurut GAPEKA 2013 (sumber: PT KAI)

Sekian ulasan yang dapat saya susun bertepatan dengan peringatan 16 tahun pengoperasian Kereta Api Argo Bromo Anggrek, mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan. Adapun arsip foto yang saya unggah berasal dari berbagai sumber, karena saya sendiri belum berkesempatan mendokumentasikan rangkaian Argo Bromo Anggrek, baik sebelum maupun sesudah facelift. Sekian dan terima kasih.

Saturday, September 21, 2013

Ciremai Ekspres, Penghubung Cirebon dengan Bandung

Menyambut Hari Kereta Api Indonesia ke-68 yang jatuh pada tanggal 28 September 2013, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah terlebih dahulu memberikan kejutan dengan menjual 68 ribu tiket dengan harga promosi berkisar mulai dari Rp. 15.000,- sampai Rp. 100.000,- untuk perjalanan periode bulan September 2013.

Kali ini, PT KAI telah memutuskan untuk meluncurkan satu rangkaian kereta untuk menambah alternatif perjalanan rute Bandung-Cirebon dan sebaliknya. Adalah Ciremai Ekspres, nama yang dipilih untuk rangkaian kereta campuran kelas Eksekutif dan Ekonomi AC tersebut. Rencananya, kereta ini akan diresmikan bertepatan dengan Hari Kereta Api Indonesia, yaitu pada tanggal 28 September 2013.

Bersamaan dengan diluncurkannya Kereta Api Ciremai Ekspres, PT KAI menjual tiket untuk kereta api ini dengan tarif promosi yang berlaku untuk perjalanan periode 28 September-31 Oktober 2013, yaitu sebesar Rp. 90.000,- untuk tiket kelas Eksekutif dan Rp. 50.000,- untuk tiket kelas Ekonomi AC. Walaupun belum terdapat rilis resmi melalui akun resmi jejaring sosial Twitter @KAI121, namun sejak dini hari tadi (tanggal 21 pukul 00:00), pemesanan sudah dapat dilayani melalui laman resmi PT KAI (http://tiket.kereta-api.co.id/) ataupun melalui laman/aplikasi smartphone yang ditawarkan mitra resmi lainnya.

Dari laman resmi tersebut, berikut jadwal lengkap KA Ciremai Ekspres yang berhasil saya himpun:

1) Cirebon - Bandung



2) Bandung - Cirebon


Thursday, September 19, 2013

Jadwal KA Harina Berubah per 01 November 2013


Terhitung mulai tanggal 01 November 2013, Kereta Api Harina relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi mengalami perubahan jadwal. Adapun perubahan ini hanya berlaku untuk perjalanan dari Bandung menuju Surabaya, sedangkan untuk arah sebaliknya tidak mengalami perubahan jadwal (berangkat Surabaya pukul 16:00, tiba Bandung pukul 05:13).

Dengan berubahnya jadwal, maka keberangkatan KA Harina dari Bandung diundur 50 menit, dari semula pukul 20:45 menjadi pukul 21:35. Kemudian, kereta akan tiba di Semarang pukul 05:50, berhenti selama 30 menit sebelum kembali berangkat pukul 06:20. Dijadwalkan, kereta akan tiba di tujuan akhir, Surabaya Pasar Turi, pada pukul 10:51, atau mundur sekitar 1 jam 45 menit dari jadwal sebelumnya (pukul 09:06).

Berikut adalah jadwal baru KA Harina relasi Bandung-Surabaya secara lengkap:

 
Pemesanan tiket untuk keberangkatan mulai tanggal 01 November 2013 sudah dapat dilakukan, baik langsung di loket pemesanan stasiun, agen resmi penjualan tiket kereta api, maupun secara online di laman resmi PT KAI (http://tiket.kereta-api.co.id/) ataupun di laman agen resmi lainnya, juga menggunakan aplikasi yang tersedia untuk smartphone.

Sedangkan sampai dengan tanggal 31 Oktober 2013, jadwal KA Harina yang berlaku adalah sebagai berikut:


Adapun jadwal KA Harina dari Surabaya adalah sebagai berikut:


Sunday, September 01, 2013

KA Pasundan Anjlok, Perjalanan Kereta Api Bandung-Tasikmalaya Dialihkan

Minggu, 01 September 2013, Kereta Api Pasundan relasi Kiaracondong-Surabaya Gubeng anjlok sebanyak 2 as di petak jalur antara Stasiun Lebakjero dengan Stasiun Leles, Garut, Jawa Barat. Akibat kejadian pagi tadi, sedikitnya sekitar 5 perjalanan kereta api lintas Bandung-Tasikmalaya-Kroya dan sebaliknya terpaksa dialihkan melalui jalur Cirebon-Purwokerto.

Anjlokan terjadi sekitar pukul 06:45 WIB pagi tadi, ketika KA 122 Pasundan (lok CC 201 02) melaju dari Kiaracondong menuju tujuan akhir, Surabaya Gubeng. Ketika kereta melewati titik di kilometer 199+0/1, kereta ketiga di belakang lokomotif (nomor seri K3 0 62 01) anjlok di kedua asnya. Posisi anjlokan yang berada diantara petak jalur yang diapit Stasiun Lebakjero (dari arah Kiaracondong) dan Stasiun Leles mengakibatkan jalur kereta api lintas Bandung-Tasikmalaya terputus. Karena itu, sedikitnya enam perjalanan kereta api terpaksa dialihkan melalui Cikampek, lalu terus melalui Cirebon dan Purwokerto hingga kembali masuk rute normal di Stasiun Kroya. Keenam perjalanan kereta api yang telah dipastikan dialihkan pada saat berita ini diturunkan adalah sebagai berikut:

- KA 122 Pasundan Kiaracondong-Surabaya Gubeng (rangkaian yang tidak anjlok, ditarik mundur lalu dijalankan melalui jalur utara)
- KA 66 Lodaya Pagi Bandung-Solo Balapan
- KA 6 Argo Wilis Bandung-Surabaya Gubeng
- KA 141 Serayu Pagi Kroya-Jakarta Kota
- KA 65 Lodaya Pagi Solo Balapan-Bandung

Sedangkan perjalanan KA 142 Serayu Pagi dari Jakarta Kota masih menunggu perkembangan proses evakuasi di lokasi kejadian.

Untuk proses evakuasi, telah dikirimkan satu unit crane Kirow beserta satu unit gerbong NR dari Dipo Kereta Bandung pada pukul 09:05 pagi tadi menuju lokasi anjlokan, dan saat ini proses evakuasi masih berlangsung. Ada kemungkinan, perjalanan Kereta Api Malabar dari Bandung tujuan Malang juga akan dialihkan, apabila sampai sore ini proses evakuasi belum selesai.