Senin, 19 Agustus 2013, sekitar pukul 05:00 WIB dikabarkan terjadi bentrokan di Stasiun Cicalengka antara calon penumpang KRD Ekonomi dengan petugas stasiun setempat. Akibat kejadian tersebut, satu orang dilarikan ke rumah sakit akibat luka serius, sedangkan tiga lainnya luka ringan.
Kericuhan ini terjadi karena calon penumpang KRD Ekonomi merasa tidak puas dengan kebijakan pembatasan penjualan tiket KRD untuk hanya 500 penumpang per satu kali perjalanan, yang sudah dimulai pihak PT Kereta Api Indonesia (Persero) dalam beberapa waktu terakhir ini. Karena terbatasnya tiket, maka banyak penumpang yang tidak memperoleh karcis untuk kereta keberangkatan pertama, pukul 05:25 dari Stasiun Cicalengka, pagi tadi.
Tidak puas dengan kebijakan tersebut, para calon penumpang yang tidak mendapat tiket lantas mengamuk dan merusak fasilitas yang tersedia di stasiun, seperti ruang kepala stasiun, ruang loket, dan fasilitas lainnya. Akibat kejadian ini, petugas satuan keamanan stasiun harus dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat menderita luka parah, sedangkan tiga petugas lainnya, yakni kondektur KRD Ekonomi, petugas keamanan dan ketertiban Daop II Bandung, dan petugas loket Stasiun Cicalengka, masing-masing menderita luka ringan.
Selain korban luka dan kerugian materiil akibat perusakan di stasiun, perjalanan lima kereta yang akan melintasi Stasiun Cicalengka terhambat hingga keadaan di stasiun kembali kondusif sekitar pukul 05:40 pagi tadi. Kelima kereta yang perjalanannya terhambat pagi tadi adalah:
KA 182 KRD Patas AC Bandung-Cicalengka di Stasiun Haurpugur (andil 35 menit);
KA 122 Pasundan Kiaracondong-Surabaya Gubeng di Stasiun Kiaracondong (andil 35 menit);
KA 339A Lokal Cibatu-Purwakarta di Stasiun Nagreg (andil 35 menit);
KA 7017 Lodaya Malam Lebaran Solobalapan-Bandung di Stasiun Lebakjero (andil 30 menit);
KA 93 Mutiara Selatan Surabaya Gubeng-Bandung di Stasiun Leles (andil 10 menit)
Untuk mencegah bentrokan terjadi kembali, saat ini di Stasiun Cicalengka telah disiagakan aparat keamanan yang terdiri dari satuan pengamanan Stasiun Cicalengka, petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), aparat kepolisian dari Polsek Cicalengka, serta anggota TNI dari Koramil Cicalengka.
Sebenarnya kalau KAI cerdas untuk meningkatkan kenyamanan penumpang bukan dg pembatasan tiket tetapi penambahan rangkaian atau gerbong...
ReplyDeleteKebijakan pebatasan ini tidak pantas dikeluarkan oleh pejabat yg dibayar dg uang Negara yg tidak sedikit....