Evakuasi kereta
pertama (terdepan, nomor 7121) dari rangkaian KRL Commuter Line Serpong-Tanah
Abang yang anjlok di dekat pintu perlintasan 57A Pondok Betung, Jakarta
Selatan, telah berhasil dilakukan Selasa (10/12) dini hari tadi. Saat ini, satu
dari kedua jalur, yang mengarah dari Tanah Abang menuju Serpong, telah dapat
digunakan dengan batas kecepatan tertentu. Sedangkan jalur yang mengarah dari
Serpong menuju Tanah Abang sampai berita ini diturunkan belum dapat digunakan,
karena sedang dilakukan perbaikan rel dan kabel listrik aliran atas (LAA). Kereta
pertama yang dapat melewati jalur di sekitar TKP adalah Kereta Api Krakatau
dari Merak pada pukul 03:30 WIB. Kereta tersebut sempat tertahan di Stasiun
Sudimara sejak Senin (09/12) siang akibat tertahan kecelakaan yang terjadi dua
petak jalan didepannya.
Perkembangan
terbaru yang berhasil saya himpun, KA 1119 (rangkaian TM 6125F) dari Serpong
menuju Tanah Abang menjadi rangkaian KRL Commuter Line pertama yang dapat
melewati perlintasan Pondok Betung sekitar pukul 8 pagi, menggunakan jalur yang
seharusnya digunakan kereta dari arah Tanah Abang (sepur salah).
Korban tewas
bertambah
Dari Rumah
Sakit Fatmawati dikabarkan, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan antara
KRL Commuter Line dengan truk angkutan BBM di Bintaro bertambah satu orang,
sehingga total korban menjadi enam orang. Identitas keenam korban, yang
seluruhnya berasal dari KA 1131, adalah sebagai berikut:
Darman Prasetyo,
25 tahun – masinis KA 1131
Agus Suroto –
asisten masinis KA 1131
Sofyan Hadi,
21 tahun – teknisi KA 1131
Rosa
Kesauliya, 73 tahun – penumpang KA 1131
Betty Ariyani,
56 tahun – penumpang KA 1131
Satu korban
tewas lagi, hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Mengenai para
korban
Bagian berikut
ini saya coba himpun dari berbagai sumber.
Darman Prasetyo,
masinis KA 1131 yang meninggal dalam kecelakaan di Bintaro, tercatat bekerja
sebagai masinis KRL Jabodetabek sejak tahun 2011. Almarhum dikenal sebagai
masinis yang disiplin dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahkan, menurut
penuturan rekan dekatnya, almarhum pernah mendapat penghargaan di dalam lingkungan
dinasnya, salah satunya pernah meraih juara I di bidang pendidikan masinis KRL.
Darman Prasetyo meninggalkan seorang istri dan seorang anak laki-laki berusia
dua tahun, yang berada di Tegal.
Sedangkan Sofyan
Hadi, teknisi KA 1131 yang juga tewas dalam insiden tersebut, diketahui
memiliki cita-cita menjadi masinis. Namun, baru tiga bulan menjalani pekerjaan
di lingkungan perkeretaapian, ia meninggal dalam kecelakaan Senin (09/12)
siang.
Rosa Kesauliya,
salah satu penumpang KA 1131 yang tewas, merupakan seorang pensiunan perusahaan
swasta yang dikenal aktif dalam kegiatan rohani di gereja tempat almarhumah
beribadah.
No comments:
Post a Comment