Gunung Kelud,
yang terletak di perbatasan antara tiga kabupaten di Jawa Timur (Kediri,
Blitar, dan Malang), meletus pada hari Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22:50
WIB. Letusan tersebut melepaskan abu vulkanik dalam jumlah besar, yang jatuh
sampai ke daerah di Jawa Tengah di sebelah barat gunung, dan daerah-daerah di
Jawa Timur yang berada di sebelah timur gunung. Akibatnya, aktivitas di
daerah-daerah yang terkena dampak hujan abu vulkanik terganggu, mulai dari
diliburkannya sekolah hingga ditutupnya bandar udara di beberapa tempat,
seperti Bandara Juanda (Surabaya), Bandara Abdul Rachman Saleh (Malang),
Bandara Adi Soemarmo (Solo), dan Bandara Adi Sucipto (Yogyakarta).
Namun demikian,
perjalanan kereta api yang melewati jalur selatan, khususnya yang melewati
jalur Kediri-Blitar-Malang-Surabaya, tidak terganggu. Baik kereta api lokal
maupun kereta api jarak jauh tetap beroperasi, tetapi diberlakukan pembatasan
kecepatan. Demikian pula untuk perjalanan kereta api di lintas
Yogyakarta-Solo-Madiun, tetap beroperasi dengan penurunan batas kecepatan.
Dari beberapa
foto yang ditayangkan di linimasa akun twitter resmi PT KAI, @KAI121, terlihat
bahwa abu vulkanik yang turun membuat rangkaian kereta api yang melewati daerah
yang terkena dampak, khususnya lokomotif, diselimuti abu. Melalui akun yang
sama, para penumpang kereta api yang akan menuju daerah Yogyakarta, Solo,
Madiun, Kediri, Blitar, Malang, dan Surabaya dihimbau untuk menyiapkan masker,
agar saat tiba di tempat tujuan tidak mengalami gangguan pernafasan akibat
hujan abu vulkanik Gunung Kelud. Laporan terbaru dari linimasa @KAI121, penumpang di Stasiun Tugu, Yogyakarta, dibagikan masker secara gratis.
No comments:
Post a Comment