Sunday, March 31, 2013

Perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2013


Perubahan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang berlaku mulai esok hari, 01 April 2013, tidak hanya mencakup baik perubahan jadwal keberangkatan/kedatangan kereta api maupun perubahan waktu tempuh, tetapi juga terdapat perubahan dalam hal tempat pemberhentian kereta api tertentu. Dalam kesempatan ini, gue akan menyampaikan beberapa perubahan yang berlaku mulai Senin besok, yang berhubungan dengan perubahan pemberhentian kereta api.

Pertama, untuk keberangkatan maupun kedatangan kereta api di Ibu Kota, perlu diperhatikan bagi para pengguna Kereta Api Bangunkarta relasi Jombang-Jakarta bahwa per 01 April 2013 tempat keberangkatan maupun kedatangan kereta ini dipindahkan dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Gambir, sama seperti kereta api kelas Eksekutif lainnya. Pengecualian untuk perjalanan dari Jombang yang tiba di Jakarta pada tanggal 01 (KA 43), masih dilayani di Stasiun Pasar Senen.
Selain itu, untuk pemberangkatan dari Kota Jakarta, keenam perjalanan reguler KA Argo Parahyangan tujuan Bandung dan satu perjalanan reguler KA Purwojaya tujuan Cilacap tidak lagi melayani pemberangkatan dari Stasiun Jatinegara, per 01 April kereta-kereta berikut akan berjalan langsung di stasiun yang terletak di Jakarta Timur ini, sama seperti kereta api antarkota lainnya yang berangkat dari Jakarta.

Beralih ke Cirebon, terhitung mulai tanggal 01 April 2013, semua perjalanan kereta api kelas Eksekutif dan Bisnis (maupun gabungan kedua kelas) melakukan pemberhentian di Stasiun Cirebon Kejaksan, adapun Stasiun Cirebon Prujakan akan dikhususkan untuk kereta api kelas Ekonomi AC dan Ekonomi reguler.

Dari Bandung, per tanggal 01 April 2013 kereta api Kahuripan dari dan menuju Kediri mengakhiri/memulai perjalanan dari Stasiun Kiaracondong. Tetapi, sama seperti KA Bangunkarta yang tiba di Jakarta esok pagi, KA Kahuripan keberangkatan dari Kediri malam ini masih melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Padalarang.
Sedangkan untuk KA Argo Parahyangan dari/ke Bandung, yang sebelumnya hanya 2 perjalanan yang tidak berhenti di Stasiun Cimahi, seiring perubahan GAPEKA tinggal menyisakan dua perjalanan Bandung-Jakarta yang berhenti di stasiun tersebut, yaitu KA 21 dengan jadwal keberangkatan dari Cimahi pukul 07:27 dan KA 27 dengan jadwal keberangkatan dari Cimahi pukul 16:13, sisanya tidak lagi berhenti di stasiun tersebut, termasuk seluruh perjalanan dari arah Jakarta.
Sebaliknya, untuk para penglaju yang berdomisili di Padalarang dan Purwakarta, kereta api Argo Parahyangan kembali melakukan pemberhentian normal di kedua stasiun tersebut, setelah dalam GAPEKA sebelumnya semua perjalanan KA Argo Parahyangan tidak melakukan pemberhentian normal di Padalarang maupun Purwakarta. Untuk jadwal pemberhentian KA Argo Parahyangan di Stasiun Padalarang dan Purwakarta, dapat dilihat dalam post mengenai jadwal kereta api per 01 April 2013.

Masih dalam GAPEKA yang baru, pemberhentian kereta api di Stasiun Kroya, yang masuk dalam Daerah Operasi V Purwokerto, berkurang menjadi hanya 27 rangkaian kereta api, sisanya berstatus LS (berjalan langsung). Adapun ke-27 perjalanan kereta api yang masih berhenti normal di stasiun percabangan antara jalur dari Yogyakarta menuju Bandung/Cilacap dan Cirebon, terdiri dari:

11 perjalanan dari/ke Bandung:
KA Argo Wilis dan KA Turangga relasi Bandung-Surabaya dan sebaliknya;
KA Serayu Pagi dan Serayu Malam relasi Kroya-Jakarta via Bandung dan sebaliknya;
KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong dan sebaliknya;
KA Kahuripan khusus relasi Kiaracondong-Kediri (arah sebaliknya berjalan langsung)

2 perjalanan dari/ke Cilacap:
KA Purwojaya relasi Cilacap-Gambir dan sebaliknya (selain untuk keperluan pemindahan posisi lokomotif)

14 perjalanan dari/ke Jakarta via Cirebon:
KA Sawunggalih Pagi dan Sawunggalih Malam relasi Kutoarjo-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Senja Utama khusus relasi Pasar Senen-Yogyakarta (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Bogowonto AC relasi Yogyakarta-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Gajah Wong AC relasi Yogyakarta-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Gaya Baru Malam Selatan khusus relasi Jakartakota-Surabaya Gubeng (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Bengawan khusus relasi Tanjung Priok-Solojebres (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Progo khusus relasi Lempuyangan-Pasar Senen (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Kutojaya Utara relasi Kutoarjo-Pasar Senen dan sebaliknya

Adapun dari Daerah Operasi VI Yogyakarta, jumlah perjalanan Kereta Rel Diesel-Elektrik (KRDE) Prambanan Ekspres (Prameks) bertambah jadwalnya. Setelah pada tanggal 05 November 2012 yang lalu perjalanan Prameks hanya tersisa 3 kali pada setiap arahnya, kini bertambah menjadi 6 kali pada setiap arahnya menjadi 12 kali per hari, 4 diantaranya melayani penglaju dari/ke Kutoarjo. Sedangkan untuk KRDE AC Sriwedari, jumlah perjalanan per harinya masih berjumlah 8 perjalanan (4 per arah). Untuk komuter lintas Yogyakarta-Madiun, KRDI AC Madiun Jaya masih melayani 4 kali perjalanan pulang-pergi menghubungkan kedua kota tersebut, sedangkan KRDI non-AC Madiun Jaya dalam GAPEKA yang baru ini berstatus fakultatif, dapat dioperasikan bila diperlukan (mendapat nomor perjalanan KA 201F dan 202F). Begitu pula dengan pengoperasian railbus Batara Kresna, yang telah dibatalkan akibat masalah teknis, dalam grafik perjalanan yang baru memiliki jadwal yang bersifat fakultatif (nomor perjalanan KA 237F hingga 242F).

Dari Surabaya, tidak terlihat adanya perubahan jadwal maupun tempat pemberhentian yang cukup signifikan, baik untuk kereta api antarkota maupun untuk kereta api komuter. Sama seperti “nasib” Stasiun Jatinegara yang tidak lagi melayani pemberangkatan penumpang dari Jakarta, demikian pula dengan Stasiun Wonokromo, semua kereta api antarkota yang berangkat dari Stasiun Gubeng dilangsungkan di stasiun tersebut.

Kurang lebih itulah info yang gue peroleh sampai saat ini, semoga bermanfaat...

No comments:

Post a Comment