Perubahan Grafik
Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) yang berlaku mulai esok hari, 01 April 2013,
tidak hanya mencakup baik perubahan jadwal keberangkatan/kedatangan kereta api
maupun perubahan waktu tempuh, tetapi juga terdapat perubahan dalam hal tempat
pemberhentian kereta api tertentu. Dalam kesempatan ini, gue akan menyampaikan
beberapa perubahan yang berlaku mulai Senin besok, yang berhubungan dengan
perubahan pemberhentian kereta api.
Pertama, untuk
keberangkatan maupun kedatangan kereta api di Ibu Kota, perlu diperhatikan bagi
para pengguna Kereta Api Bangunkarta relasi Jombang-Jakarta bahwa per 01 April
2013 tempat keberangkatan maupun kedatangan kereta ini dipindahkan dari Stasiun
Pasar Senen ke Stasiun Gambir, sama seperti kereta api kelas Eksekutif lainnya.
Pengecualian untuk perjalanan dari Jombang yang tiba di Jakarta pada tanggal 01
(KA 43), masih dilayani di Stasiun Pasar Senen.
Selain itu, untuk
pemberangkatan dari Kota Jakarta, keenam perjalanan reguler KA Argo Parahyangan
tujuan Bandung dan satu perjalanan reguler KA Purwojaya tujuan Cilacap tidak
lagi melayani pemberangkatan dari Stasiun Jatinegara, per 01 April
kereta-kereta berikut akan berjalan langsung di stasiun yang terletak di
Jakarta Timur ini, sama seperti kereta api antarkota lainnya yang berangkat
dari Jakarta.
Beralih ke Cirebon,
terhitung mulai tanggal 01 April 2013, semua perjalanan kereta api kelas
Eksekutif dan Bisnis (maupun gabungan kedua kelas) melakukan pemberhentian di
Stasiun Cirebon Kejaksan, adapun Stasiun Cirebon Prujakan akan dikhususkan
untuk kereta api kelas Ekonomi AC dan Ekonomi reguler.
Dari Bandung, per
tanggal 01 April 2013 kereta api Kahuripan dari dan menuju Kediri
mengakhiri/memulai perjalanan dari Stasiun Kiaracondong. Tetapi, sama seperti
KA Bangunkarta yang tiba di Jakarta esok pagi, KA Kahuripan keberangkatan dari
Kediri malam ini masih melanjutkan perjalanan hingga Stasiun Padalarang.
Sedangkan untuk KA Argo
Parahyangan dari/ke Bandung, yang sebelumnya hanya 2 perjalanan yang tidak
berhenti di Stasiun Cimahi, seiring perubahan GAPEKA tinggal menyisakan dua
perjalanan Bandung-Jakarta yang berhenti di stasiun tersebut, yaitu KA 21
dengan jadwal keberangkatan dari Cimahi pukul 07:27 dan KA 27 dengan jadwal
keberangkatan dari Cimahi pukul 16:13, sisanya tidak lagi berhenti di stasiun
tersebut, termasuk seluruh perjalanan dari arah Jakarta.
Sebaliknya, untuk para
penglaju yang berdomisili di Padalarang dan Purwakarta, kereta api Argo
Parahyangan kembali melakukan pemberhentian normal di kedua stasiun tersebut,
setelah dalam GAPEKA sebelumnya semua perjalanan KA Argo Parahyangan tidak
melakukan pemberhentian normal di Padalarang maupun Purwakarta. Untuk jadwal
pemberhentian KA Argo Parahyangan di Stasiun Padalarang dan Purwakarta, dapat
dilihat dalam post mengenai jadwal kereta api per 01 April 2013.
Masih dalam GAPEKA yang
baru, pemberhentian kereta api di Stasiun Kroya, yang masuk dalam Daerah
Operasi V Purwokerto, berkurang menjadi hanya 27 rangkaian kereta api, sisanya
berstatus LS (berjalan langsung). Adapun ke-27 perjalanan kereta api yang masih
berhenti normal di stasiun percabangan antara jalur dari Yogyakarta menuju
Bandung/Cilacap dan Cirebon, terdiri dari:
11 perjalanan dari/ke
Bandung:
KA Argo Wilis dan KA
Turangga relasi Bandung-Surabaya dan sebaliknya;
KA Serayu Pagi dan
Serayu Malam relasi Kroya-Jakarta via Bandung dan sebaliknya;
KA Kutojaya Selatan
relasi Kutoarjo-Kiaracondong dan sebaliknya;
KA Kahuripan khusus relasi
Kiaracondong-Kediri (arah sebaliknya berjalan langsung)
2 perjalanan dari/ke
Cilacap:
KA Purwojaya relasi
Cilacap-Gambir dan sebaliknya (selain untuk keperluan pemindahan posisi
lokomotif)
14 perjalanan dari/ke
Jakarta via Cirebon:
KA Sawunggalih Pagi dan
Sawunggalih Malam relasi Kutoarjo-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Senja Utama khusus relasi
Pasar Senen-Yogyakarta (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Bogowonto AC relasi
Yogyakarta-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Gajah Wong AC relasi
Yogyakarta-Pasar Senen dan sebaliknya;
KA Gaya Baru Malam
Selatan khusus relasi Jakartakota-Surabaya Gubeng (arah sebaliknya berjalan
langsung)
KA Bengawan khusus
relasi Tanjung Priok-Solojebres (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Progo khusus relasi
Lempuyangan-Pasar Senen (arah sebaliknya berjalan langsung)
KA Kutojaya Utara relasi
Kutoarjo-Pasar Senen dan sebaliknya
Adapun dari Daerah
Operasi VI Yogyakarta, jumlah perjalanan Kereta Rel Diesel-Elektrik (KRDE)
Prambanan Ekspres (Prameks) bertambah jadwalnya. Setelah pada tanggal 05 November
2012 yang lalu perjalanan Prameks hanya tersisa 3 kali pada setiap arahnya,
kini bertambah menjadi 6 kali pada setiap arahnya menjadi 12 kali per hari, 4
diantaranya melayani penglaju dari/ke Kutoarjo. Sedangkan untuk KRDE AC
Sriwedari, jumlah perjalanan per harinya masih berjumlah 8 perjalanan (4 per
arah). Untuk komuter lintas Yogyakarta-Madiun, KRDI AC Madiun Jaya masih
melayani 4 kali perjalanan pulang-pergi menghubungkan kedua kota tersebut,
sedangkan KRDI non-AC Madiun Jaya dalam GAPEKA yang baru ini berstatus
fakultatif, dapat dioperasikan bila diperlukan (mendapat nomor perjalanan KA
201F dan 202F). Begitu pula dengan pengoperasian railbus Batara Kresna, yang
telah dibatalkan akibat masalah teknis, dalam grafik perjalanan yang baru
memiliki jadwal yang bersifat fakultatif (nomor perjalanan KA 237F hingga 242F).
Dari Surabaya, tidak
terlihat adanya perubahan jadwal maupun tempat pemberhentian yang cukup
signifikan, baik untuk kereta api antarkota maupun untuk kereta api komuter. Sama
seperti “nasib” Stasiun Jatinegara yang tidak lagi melayani pemberangkatan
penumpang dari Jakarta, demikian pula dengan Stasiun Wonokromo, semua kereta
api antarkota yang berangkat dari Stasiun Gubeng dilangsungkan di stasiun
tersebut.
Kurang lebih itulah info
yang gue peroleh sampai saat ini, semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment