Monday, April 28, 2014

Mulai 15 Agustus 2014, Loket Stasiun Tidak Melayani Penjualan Tiket KA Jarak Jauh


Seperti yang telah diberitakan sejak hari Minggu (27/04), terhitung mulai hari Jumat, 15 Agustus 2014, loket yang berada di seluruh stasiun kereta api di Indonesia tidak akan melayani pemesanan tiket kereta api jarak jauh, baik kereta api kelas komersil maupun kelas Ekonomi bersubsidi. Dengan kata lain, calon penumpang kereta api harus melakukan pemesanan tiket melalui apa yang dikenal sebagai channel eksternal, yaitu baik melalui agen atau mitra penjualan tiket kereta api maupun secara online melalui situs resmi PT KAI ( http://tiket-kereta.api.co.id/ ) ataupun situs dan aplikasi smartphone yang disediakan mitra penjualan tiket kereta api.

Banner pengumuman sistem penjualan tiket per 15 Agustus 2014 (source: website PT KAI)
Lantas, timbul beberapa pertanyaan. Pertama, apa kegunaan loket yang masih ada di setiap stasiun? Dan kedua, untuk golongan penumpang yang berhak atas potongan harga, harus memesan lewat mana?

Untuk pertanyaan pertama, loket stasiun masih memegang fungsi untuk menjual tiket, termasuk untuk kereta api jarak jauh. Tetapi loket-loket tersebut hanya melayani penjualan tiket kereta api jarak jauh secar go show, yang dibuka paling cepat 3 (tiga) jam sebelum jadwal keberangkatan kereta api. Sekaligus menjawab pertanyaan kedua, loket stasiun juga masih melayani pemesanan tiket kereta api jarak jauh untuk golongan penumpang yang berhak atas potongan harga.

Pemesanan tiket kereta api dengan potongan harga tersebut tetap mengikuti prosedur yang berlaku selama ini. Tiket dapat dipesan paling cepat 90 hari sebelum tanggal keberangkatan melalui loket-loket yang ada di stasiun dan terhubung dengan jaringan ticketing secara online. Ketentuan untuk masing-masing golongan tersebut adalah:

  1. Tarif reduksi untuk penumpang lanjut usia (lansia)
    Syarat: melampirkan kartu identitas, usia mulai 60 tahun atau lebih
    Besaran potongan harga: 20 persen dari tarif normal
  2. Tarif reduksi untuk penumpang anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI)
    Syarat: melampirkan kartu anggota LVRI
    Besaran potongan harga: 30 persen dari tarif normal
  3. Tarif reduksi untuk penumpang anggota TNI/Polri
    Syarat: melampirkan kartu anggota TNI/Polri
    Besaran potongan harga: 50 persen dari tarif normal
  4. Tarif reduksi untuk pegawai PT KAI
    Syarat: melampirkan kartu pegawai dan menggunakan seragam dinas saat melakukan perjalanan
    Besaran potongan harga: 25 persen dari tarif normal


Sekian informasi yang dapat saya berikan untuk perubahan sistem pemesanan tiket KA jarak jauh mulai bulan Agustus 2014 yang akan datang, semoga bermanfaat...

Saturday, April 26, 2014

Stasiun Cilacap, Stasiun "Besar" yang Kesepian


Sebenernya, sebelum membuat post ini, saya lagi browsing di forum Semboyan 35, nyari threadnya Stasiun Purwokerto buat referensi bahan cerpen. Begitu membuka page 4 dari subforum Depo dan Stasiun, ternyata thread tentang Stasiun Purwokerto berada satu halaman dengan thread yang membahas soal Stasiun Cilacap, salah satu stasiun "besar" yang kebetulan juga berada di DAOP V PWT... Kenapa saya bilang "besar"? Ya, karena bangunan fisiknya bisa dibilang besar. Hanya saja, besarnya bangunan utama stasiun ini tidak diikuti dengan keramaian suasana di sekitar stasiun. Akhirnya, saya tertarik untuk berbagi sedikit cerita pengalaman saya berkunjung ke Kota Cilacap, sekaligus mendatangi stasiun utama di kota “buntu” tersebut.

Suatu hari, saya kebetulan berada dalam kelas yang "beruntung" mendapat kesempatan ikutan study tour mata kuliah Tindak Pidana Khusus ke Lembaga Pemasyarakatan Klas I Batu di Pulau Nusakambangan yang terkenal itu. Untuk mencapai pulau yang ternyata tidak hanya diisi penjara (sebelum saya kesana, bayangan saya Pulau Nusakambangan itu isinya full penjara, ternyata ada juga pemukiman penduduk setempat dan pabrik semen yang menggunakan Stasiun Karangtalun untuk keperluan distribusinya), tentunya terlebih dahulu harus melewati Kota Cilacap.

Singkat cerita, rombongan study tour berhenti di Cilacap sekitar pukul 06:30 tanggal 08 November 2013 untuk sarapan, lalu mandi dan/atau cuci muka + sikat gigi. Kami diberi waktu istirahat sampai pukul 08:00 atau, kalo ngaret, sampai orang terakhir selesai mandi dan/atau cuci muka + sikat gigi. Berhubung posisi duduk saya berada di baris paling depan bus, maka saya menjadi orang kedua yang turun setelah dosen saya. Beres sarapan dan cuci muka + sikat gigi, saya langsung memisahkan diri dari rombongan ditemani seorang teman yang juga kebingungan mau ngapain menunggu waktu keberangkatan kembali. Tujuan saya saat itu, tidak lain adalah untuk menyambangi Stasiun Cilacap.

Karena tidak ada diantara kami yang tahu jalan ataupun rute angkutan menuju stasiun, kami terlebih dahulu mampir ke sebuah minimarket dekat tempat checkpoint kami. Kasir lalu mengatakan kalo semua angkutan yang lewat depan minimarket itu akan berjalan menuju stasiun, lalu kemudian ia mengatakan bahwa ia tidak menjamin kalo stasiun sudah buka, karena sepi. Saya sempat bimbang: kalo batal, kapan lagi saya akan berkunjung ke kota itu; kalo lanjut, setidaknya saya bisa mendapat foto bangunan stasiun, tanpa harus menukar tiket kepulangan saya ke Bandung dengan kereta dari Jogja pada tanggal 10 November 2013.

Akhirnya kami sepakat melanjutkan perjalanan ke stasiun. Angkutan yang kami tumpangi melewati rute yang bisa dibilang cocok menjadi rute untuk city tour Cilacap. Terus berbelok-belok melewati jalanan-jalanan kota yang sepi, sampai-sampai saya berpikir, jangan-jangan saya bakalan tidak sempat tiba di checkpoint sebelum seluruh rombongan berangkat.

Waktu menunjukkan pukul 07:35 ketika akhirnya angkutan berhenti di depan sebuah sekolah. Tidak melihat keberadaan stasiun, saya bertanya: "Pak, stasiunnya di mana ya?" Ia mengatakan bahwa stasiunnya berada di ujung jalan yang berada di seberang sekolah yang saya bilang tadi. Barulah akhirnya, setelah turun dari angkutan, saya bisa melihat bangunan stasiun yang berjarak sekitar 200 meter dari tempat saya berdiri saat itu. Pagi itu, di jalanan menuju stasiun itu, terdapat sekitar 20-30 murid sekolah tadi yang sedang mengikuti tes praktik olahraga. Beberapa dari mereka ada yang memperhatikan saya dan teman saya. Mungkin, dalam hati mereka, mereka berpikir "ngapain orang-orang ini ke stasiun pagi-pagi begini, orang nggak ada kereta jam segini." Saya sempatkan tersenyum ke arah pak guru yang juga sempat memperhatikan kami.

Tiba di gerbang stasiun, kami disambut seorang petugas keamanan. Saya pun bertanya apakah loketnya sudah dibuka. Jawaban yang diberikan petugas itu membuat saya dan teman saya lega, loketnya sudah dibuka sejak jam 7. Kami langsung berjalan menuju loket, menukarkan struk pembelian online dengan tiket yang asli. Suasana Stasiun Cilacap pagi itu sangat, sangat sepi. Berbeda sekali dengan pemandangan Stasiun Bandung di jam yang sama. Di ruang tunggu yang berada dekat pintu masuk ke dalam peron, hanya ada kami berdua, seorang petugas keamanan, dan petugas loket yang berada di balik jendela loket. Sedang di balik pintu peron, terlihat simbah D 301 13 sedang melangsir rangkaian KA angkutan BBM, mengenakan livery kuning-hijau dari era PJKA. Rasanya ingin memotret moment itu, tapi berhubung waktu yang tersisa tinggal 20 menit lagi, dan takut ditegur petugas keamanan, akhirnya saya memutuskan untuk cukup menikmati saat-saat langsiran itu dengan mata saya sendiri (dan ketika saya sedang mengetik post ini, saya kembali membayangkan moment tersebut)...

Well, cukup dengan ceritanya, berikut adalah foto-foto bangunan Stasiun Cilacap sebagaimana yang saya lihat dan abadikan pada tanggal 08 November 2013:

Bangunan utama Stasiun Cilacap, sepi...

Narsis di depan stasiun, biar ada bukti kalo saya udah pernah ke tempat itu...

Satu-satunya “oleh-oleh” bukan foto yang saya bawa pulang dari Cilacap: tiket KA 5 Argo Wilis Jogja-Bandung keberangkatan 10 November 2013...

Tulisan "LOKET_1_CP" menjadi bukti kalo tiket ini beneran dicetak di loket Stasiun Cilacap...


Sekian yang bisa saya bagikan seputar Stasiun Cilacap, sebuah stasiun "besar" yang kesepian di salah satu ujung selatan Pulau Jawa...

Wednesday, April 23, 2014

Tiket Promo Mudik Lebaran dengan Kereta Api Kembali Dibuka!

Catatan Penting! Post ini membahas mengenai pemesanan tiket perjalanan mudik/balik Lebaran tahun 2014. Untuk informasi mengenai pemesanan tiket perjalanan mudik/balik Lebaran tahun 2015, silakan baca post Pemesanan Tiket Mudik Lebaran 2015 Telah Dibuka dan Tiket Promosi Mudik Lebaran 2015. Terima kasih!

Musim angkutan mudik di saat Lebaran tahun 2013 (1434 H) lalu, PT. Kereta Api Indonesia (Persero) menjual ratusan tiket promosi seharga Rp. 10 ribu untuk semua kelas kereta api komersil. Banyak pemudik yang memanfaatkan program tersebut, sehingga dalam waktu hanya 3-4 jam sejak pemesanan dibuka, tiket promosi untuk semua jurusan sudah habis terjual.

Tahun ini, PT KAI kembali menjalankan program tiket promosi, walaupun memang tidak semurah pada saat Lebaran 2013 yang lalu. Kali ini, tiket promosi yang ditawarkan dipatok pada harga Rp. 99.000,- untuk kelas Eksekutif dan Rp. 49.000,- untuk kelas Bisnis dan Ekonomi nonsubsidi. Lalu, kapan pemesanan untuk tiket promosi ini dibuka, dan berlaku dalam rentang waktu kapan? Berikut penjelasannya.


Iklan Promo Mudik Murah Lebaran 2014 (source: Twitter @KAI121)

Tiket promosi mudik Lebaran 2014 ini dapat mulai dipesan tanggal 25 April 2014 tepat pukul 00:00 dini hari. Program promosi ini berlaku untuk keberangkatan kereta api mulai tanggal 18 Juli 2014 (H-10 Lebaran) sampai dengan 08 Agustus 2014 (H+10 Lebaran). Pemesanan tiket dapat dilakukan paling cepat 90 hari sebelum tanggal keberangkatan. Untuk informasi detail mengenai kapan pemesanan untuk tanggal yang diinginkan sudah dapat dilayani, dapat melihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1: Tanggal Pemesanan Tiket Kereta Api Lebaran 2014 / 1435 H


Perlu diperhatikan juga bahwa untuk beberapa perjalanan kereta api diberlakukan tarif promosi dengan besaran harga yang berbeda:

1. Untuk KA Argo Parahyangan Bandung-Gambir/Jakarta Kota PP, tarif promosi yang berlaku adalah sebesar Rp. 49.000,- untuk kelas Eksekutif dan Rp. 39.000,- untuk kelas Bisnis;

2. Untuk KA Argo Jati dan Cirebon Ekspres Cirebon-Gambir PP (termasuk KA Cireks dari/ke Tegal), tarif promosi yang berlaku adalah sebesar Rp. 79.000,- untuk kelas Eksekutif dan Rp. 49.000,- untuk kelas Bisnis;

3. Untuk KA Sancaka Yogyakarta-Surabaya PP, tarif promosi yang berlaku besarnya sama dengan tarif promosi KA Cirebon Ekspres kelas Eksekutif dan Bisnis;

4. Untuk KA Ciremai Ekspres Bandung-Cirebon PP, tarif promosi yang berlaku adalah sebesar Rp. 79.000,- untuk kelas Eksekutif dan Rp. 49.000,- untuk kelas Ekonomi.

Adapun hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah bahwa untuk perjalanan kereta api di saat arus mudik Lebaran 2014, telah menggunakan jadwal kereta api terbaru yang mulai berlaku per tanggal 01 Juni 2014 yang akan datang. Oleh sebab itu, jadwal yang berlaku pada saat pemesanan di bulan April-Mei 2014 ini tidaklah sama dengan jadwal saat arus mudik Lebaran nanti. Untuk mengecek jadwal kereta api yang mulai berlaku bulan Juni 2014 yang akan datang, dapat dilihat di post Jadwal Kereta Api Terbaru Tahun 2014.


Sekian informasi yang dapat saya berikan, semoga bermanfaat bagi Anda yang hendak menikmati liburan Lebaran sambil bersilaturahmi dengan keluarga besar di kampung halaman. Buruan pesan tiket promosinya sebelum kehabisan!

Thursday, April 10, 2014

Jadwal Kereta Api Terbaru Tahun 2014


Catatan Penting! Post ini membahas mengenai jadwal kereta api yang berlaku sejak tanggal 01 Juni 2014 (GAPEKA 2014). Untuk informasi mengenai jadwal kereta api yang akan berlaku mulai tanggal 01 April 2015 (GAPEKA 2015), silakan baca post "Jadwal Kereta Api Terbaru Tahun 2015". Terima kasih!

Sebulan terakhir ini, para pengguna jasa kereta api belum dapat melakukan pemesanan tiket kereta api untuk keberangkatan mulai tanggal 01 Juni 2014. Alasan yang diberikan pihak PT Kereta Api Indonesia, adalah sedang dilakukan penyesuaian jadwal. Secara teknis, hal yang dimaksud adalah penyusunan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) untuk tahun 2014. Nah, setelah penyusunan GAPEKA 2014 ini selesai dilakukan, maka mulai hari Rabu kemarin, 09 April 2014, pihak PT KAI telah membuka pemesanan tiket untuk keberangkatan mulai tanggal 01 Juni 2014 sampai dengan 90 hari sejak tanggal pemesanan.

Dari berbagai sumber yang berhasil penulis himpun, didapati bahwa terdapat perubahan jadwal, baik itu yang cukup signifikan maupun perubahan kecil, pada sekitar 73 perjalanan kereta api antarkota jarak dekat, menengah, maupun jauh di Pulau Jawa. Perubahan-perubahan yang berhasil penulis himpun itu belum termasuk penyesuaian jadwal kereta api lokal ataupun komuter, juga seluruh perjalanan kereta api di Pulau Sumatera, yang berjumlah sekitar 20-25 perjalanan KA yang tersebar di tiga divisi regional (Divre), yaitu Divre I Sumatera Utara dan NAD, Divre II Sumatera Barat, dan Divre III Sumatera Selatan dan Lampung.

Singkat kata, berikut adalah screenshot jadwal kereta api tahun 2014 yang berhasil penulis himpun sejauh ini, disusun berdasarkan nomor urut yang ada dalam GAPEKA 2014...

Jadwal KA 2014 Kelas Eksekutif Argo (part 1)

Jadwal KA 2014 Kelas Eksekutif Argo (part 2)

Jadwal KA 2014 Kelas Eksekutif Argo (part 3)

Jadwal KA 2014 kelas Eksekutif Satwa

Jadwal KA 2014 kelas Eksekutif-Bisnis (part 1)

Jadwal KA 2014 kelas Eksekutif-Bisnis (part 2)

Jadwal KA 2014 kelas Eksekutif-Bisnis (part 3)

Jadwal KA 2014 kelas Bisnis

Jadwal KA 2014 kelas Ekonomi AC (part 1)

Jadwal KA 2014 kelas Ekonomi AC (part 2)

Jadwal KA 2014 kelas Ekonomi AC (part 3)