Rabu, 22 Mei 2013,
dikabarkan dua rangkaian kereta anjlok di dua tempat yang berbeda. Adalah rangkaian
KA 142 Ekonomi Serayu Pagi dari Jakarta tujuan Kroya dan rangkaian KA 1504 Peti
Kemas dari Jakarta tujuan Kalimas yang mengalami kecelakaan, masing-masing di
petak Warungbandrek-Bumiwaluya (KA 142) dan di Stasiun Jambon (KA 1504). Akibatnya,
sejumlah perjalanan kereta api yang melalui tempat kejadian mengalami
keterlambatan cukup parah, bahkan untuk perjalanan kereta api lintas
Bandung-Tasikmalaya mengalami pengalihan arus.
KA Serayu anjlok di
petak Warungbandrek-Bumiwaluya
KA 142 Serayu Pagi,
dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Jakarta Kota pukul 08:25, dilayani
lokomotif dinas bernomor seri CC 201 61 (CC 201 83 23) PWT membawa satu gerbong
barang (B), 3 kereta penumpang kelas 3 (K3), satu kereta makan sekaligus
pembangkit listrik kelas 3 (KMP3), dan 2 kereta penumpang kelas 3 (K3). Begitu melewati
petak jalur antara Stasiun Warungbandrek dengan Stasiun Bumiwaluya, kereta
nomor dua dari belakang (nomor seri K3 0 66 12 PWT) anjlok 2 as di kilometer
221+4/5 sekitar pukul 13:52 WIB.
Untuk proses evakuasi,
telah dikirimkan satu unit crane dari
Bandung sekitar pukul 15:05 untuk mengembalikan kereta yang anjlok kembali ke
atas rel dan sebuah bogie untuk
mengganti roda yang anjlok. Diperkirakan proses evakuasi membutuhkan waktu
sedikitnya 5 jam.
Akibat kejadian
tersebut, tiga perjalanan kereta api menuju Bandung terhambat, yaitu KA 65
Lodaya Pagi dari Solobalapan (tertahan di Stasiun Cipeundeuy pukul 13:49), KA
145 Kutojaya Selatan dari Kutoarjo (tertahan di Stasiun Ciawi pukul 14:08), dan
KA 5 Argo Wilis dari Surabaya Gubeng (tertahan di Stasiun Tasikmalaya sekitar pukul
16:10). Penumpang ketiga kereta yang tertahan tersebut telah dialihkan
menggunakan bus untuk melanjutkan perjalanan menuju Bandung.
Sedangkan untuk
perjalanan kereta api dari arah Bandung, hingga saya mengunggah post ini, dua
perjalanan kereta api dipastikan mengalami pengalihan arus melalui Stasiun
Cikampek menuju Stasiun Cirebon, lalu berbelok ke arah Stasiun Purwokerto
hingga Stasiun Kroya, dan kembali masuk ke jalur yang semestinya. Kedua rangkaian
yang dialihkan tersebut adalah KA 86 Malabar tujuan Malang dan KA 94 Mutiara
Selatan tujuan Surabaya Gubeng.
Untuk perjalanan KA 68
Lodaya Malam tujuan Solobalapan, KA 38 Turangga tujuan Surabaya Gubeng, dan KA
146 Kutojaya Selatan tujuan Kutoarjo, penumpang diangkut menggunakan bus dari
Stasiun Bandung (KA 68 dan KA 38) dan Stasiun Kiaracondong (KA 146) menuju
Tasikmalaya, untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan rangkaian bekas KA
Lodaya Pagi (untuk KA 68), KA Argo Wilis (untuk KA 38), dan KA Kutojaya Selatan
(untuk KA 146), yang saat ini telah diposisikan di Stasiun Tasikmalaya. Sedangkan
untuk perjalanan KA 124 Kahuripan relasi Kiaracondong-Kediri, sampai saat ini
belum diketahui kepastian infonya.
KA Peti Kemas anjlok di
Jambon
Sedangkan dari lintas
utara dilaporkan, sebuah rangkaian KA peti kemas anjlok di Stasiun Jambon. Tidak
ada info mengenai waktu terjadinya kecelakaan, namun dari beberapa sumber yang
saya himpun, kejadian bermula dari adanya persilangan di Stasiun Jambon, dan
rangkaian KA 1504 dari Tanjung Priok dibelokkan ke jalur belok untuk
mengosongkan jalur lurus yang sedianya akan dilewati sebuah rangkaian kereta
dari arah timur (Cepu). Selesai melakukan persilangan, KA 1504 diberi sinyal
aman untuk melanjutkan perjalanan, tetapi begitu melewati cabang wesel, salah
satu dari gerbong yang dibawa anjlok.
Akibat dari insiden
tersebut, perjalanan beberapa KA lintas Semarang-Cepu mengalami keterlambatan. Namun,
tidak ada pengalihan arus seperti yang terjadi di lintas Bandung-Tasikmalaya. Sekitar
pukul 17:00, gerbong yang anjlok sudah berhasil dievakuasi, dan KA 2 Argo Bromo
Anggrek Pagi dari Jakarta (Gambir) menjadi rangkaian kereta api yang pertama
melintas pascaevakuasi, yang saat itu mengalami keterlambatan sekitar 2 jam.
Rel patah di petak
Parungpanjang-Cilejit
Selain berita mengenai
anjloknya KA Serayu dan KA Peti Kemas, hari ini juga terjadi kejadian rel
patah, tepatnya di petak jalur antara Stasiun Parungpanjang dengan Stasiun
Cilejit. Petugas mengetahui perihal kejadian ini sekitar pukul 13:39 WIB. Tidak
terjadi penutupan jalur lintas Parungpanjang-Tanah Abang akibat kejadian ini,
kereta masih dapat melintas dengan semboyan 2C (batas kecepatan maksimal 5
km/jam).
Sumber berita:
dan sumber lainnya di luar ketiga artikel berita di atas...
No comments:
Post a Comment