Tuesday, December 10, 2013

Evakuasi Selesai, Satu Jalur KA Serpong-Tanah Abang Sudah Dapat Dilewati KRL Commuter Line


Evakuasi kereta pertama (terdepan, nomor 7121) dari rangkaian KRL Commuter Line Serpong-Tanah Abang yang anjlok di dekat pintu perlintasan 57A Pondok Betung, Jakarta Selatan, telah berhasil dilakukan Selasa (10/12) dini hari tadi. Saat ini, satu dari kedua jalur, yang mengarah dari Tanah Abang menuju Serpong, telah dapat digunakan dengan batas kecepatan tertentu. Sedangkan jalur yang mengarah dari Serpong menuju Tanah Abang sampai berita ini diturunkan belum dapat digunakan, karena sedang dilakukan perbaikan rel dan kabel listrik aliran atas (LAA). Kereta pertama yang dapat melewati jalur di sekitar TKP adalah Kereta Api Krakatau dari Merak pada pukul 03:30 WIB. Kereta tersebut sempat tertahan di Stasiun Sudimara sejak Senin (09/12) siang akibat tertahan kecelakaan yang terjadi dua petak jalan didepannya.

Perkembangan terbaru yang berhasil saya himpun, KA 1119 (rangkaian TM 6125F) dari Serpong menuju Tanah Abang menjadi rangkaian KRL Commuter Line pertama yang dapat melewati perlintasan Pondok Betung sekitar pukul 8 pagi, menggunakan jalur yang seharusnya digunakan kereta dari arah Tanah Abang (sepur salah).

Korban tewas bertambah

Dari Rumah Sakit Fatmawati dikabarkan, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan antara KRL Commuter Line dengan truk angkutan BBM di Bintaro bertambah satu orang, sehingga total korban menjadi enam orang. Identitas keenam korban, yang seluruhnya berasal dari KA 1131, adalah sebagai berikut:

Darman Prasetyo, 25 tahun – masinis KA 1131
Agus Suroto – asisten masinis KA 1131
Sofyan Hadi, 21 tahun – teknisi KA 1131
Rosa Kesauliya, 73 tahun – penumpang KA 1131
Betty Ariyani, 56 tahun – penumpang KA 1131

Satu korban tewas lagi, hingga saat ini belum diketahui identitasnya.

Mengenai para korban

Bagian berikut ini saya coba himpun dari berbagai sumber.

Darman Prasetyo, masinis KA 1131 yang meninggal dalam kecelakaan di Bintaro, tercatat bekerja sebagai masinis KRL Jabodetabek sejak tahun 2011. Almarhum dikenal sebagai masinis yang disiplin dalam melaksanakan pekerjaannya. Bahkan, menurut penuturan rekan dekatnya, almarhum pernah mendapat penghargaan di dalam lingkungan dinasnya, salah satunya pernah meraih juara I di bidang pendidikan masinis KRL. Darman Prasetyo meninggalkan seorang istri dan seorang anak laki-laki berusia dua tahun, yang berada di Tegal.

Sedangkan Sofyan Hadi, teknisi KA 1131 yang juga tewas dalam insiden tersebut, diketahui memiliki cita-cita menjadi masinis. Namun, baru tiga bulan menjalani pekerjaan di lingkungan perkeretaapian, ia meninggal dalam kecelakaan Senin (09/12) siang.

Rosa Kesauliya, salah satu penumpang KA 1131 yang tewas, merupakan seorang pensiunan perusahaan swasta yang dikenal aktif dalam kegiatan rohani di gereja tempat almarhumah beribadah.

No comments:

Post a Comment